Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hasrat Jiwa

27 Juli 2024   13:33 Diperbarui: 27 Juli 2024   13:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pixabay.com

Peluh-peluh mengadu kepada lesu
Yang dibakar habis oleh ide-ide yang menyatu
Hari yang pilu, katamu
Ah...., jangan kau kira semua ini begitu saja berlalu

Kepulan asap menyerap gairah
Lautan nada-nada sumbang memekak keheningan
Semburan kata bernada amarah seketika menjadi teman perjalanan
Kala tak mampu mengurai rasa yang selayaknya adalah suka cita

"Bruuukkk...!", hentakan raga membelah kayu yang menjadi saksi bisu
Lemah tersungkur dirundung rindu yang tak juga berlalu
Air mata bahkan enggan menyentuh wajah ayu
Senyum kemenangan itu menjadi hambar dan kaku

" Aku bangkit!", katamu
Dari jeruji ketidakadilan semu
Yang kau sadari bahwa ini adalah luapan ilmu
Dari pilihan hidup dan tujuan jiwamu

Putri Dewi

Yogya, 27/07/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun