Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sang Tuan Pemilik Takhta

25 Juli 2024   19:43 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Gambar oleh Людмила dari Pixabay

Ia hanya berbicara dari sudut lirikan mata
Tersimpan gelegar petir yang diredam
Nafasnya menderu bagai singa berburu
Jemari beku lemas tak tentu

Di situ ia merajut pilu
Gairah padam mematikan langkah
Sang Tuan pemilik martabat dunia
Sedang tenggelam dalam pikirannya

Satu demi satu suara tumpah di antara diam
Menyebut kata dengan terbata-bata
Karena ia enggan menyerah
Pada musuh yang menganggapnya kalah

Hai, Tuan, yang katanya pemilik takhta
Kau bilang tentang arti kekalahan
Jadi, ada baiknya kau tak lagi gentar oleh serangan
Karena kau sejatinya penyeru martabat dan cinta

Putri Dewi. 

Yogya. 25/07/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun