Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lamunan Sang Dara

26 Mei 2024   21:12 Diperbarui: 26 Mei 2024   21:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Mentari memudar disapa rembulan samar
Terbit serpihan bintang yang digantung di atas awan mendung
Sang dara menanti hujan di tepian bengawan
Sambil melempar pandang menembus belukar

Menanti pangeran yang datang dari arah datangnya awan
Mengajaknya di atas kereta kencana
Diiringi jeritan malam yang memekak telinga
Dan tepuk tangan dari pemain sandiwara malam

Lamunan demi lamunan terkikis masa
Ia tersungkur merana
Menggeliat di atas air mata yang membasahi gulma
Oh semesta, rupanya ia hanya manusia biasa

Sang dara terbangun sadar dari impian yang membuatnya gusar
Berlari lalu tenggelam ditelan kelam
Mengejar cahaya yang katanya mengirim cinta
Barangkali dukanya dilebur bersama layunya bunga

Putri Dewi. 26.05.24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun