Kau datang bersama taburan dandelion senja
Menaburkan aroma lembayung yang tak lagi jingga
Menyentuhku selembut awan tanpa mendung
Menatapku bak  mentari yang baru saja terbangun
Serpihan kelopak kembangmu memberi harapan akan masa depan
Wewangian asmara memelukku, memupuskan luka suatu kenangan
Hanya jalinan dua mata yang mengurai gagasan
Namun, seketika semua berkecamuk riuh
Badai terhempas dari mendung yang runtuh
Kau lenyap bersama tirai hujan dan kabut
Terbang bersama dedari nirbana yang tiba-tiba saja menjemput
Kau menatapku sambil berbisik aksara bahagia
Katamu, melepas dunia dari sekat cinta, juga sedih
Baiklah, kekasih....
Aku sebaiknya menunggumu, dari dalam bilik tawa sebagai pereda duka
Putri Dewi. 31.12.23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H