Ku bangunkan kau wahai dua mata bercahaya pelangi
Indahnya dirimu berbalut sutra, beraroma melati
Pesona sudut bibir yang mengembang, seolah menarikku kembali
Kemarilah...!, ingin 'ku tenggelamkan wajahmu ke dalam jemari-jemari
Burung-burung berkidung menghempas mendung
Awan-awan berpencar layaknya kehilangan lawan
Senyum mentari di balik gunung
Kemarilah, sayang, kita arungi indahnya bengawan
Angin menyuguhkan sisa aroma malam
Yang segera memudarkan mimpi yang kelam
Oh, syukur kepada Hyang Wenang
CintaNya yang selalu datang diringi semerbak wewangian kembang
Mari, sayang, kita cumbui dunia ini
Peluklah ia dalam tubuhmu yang masih beraroma pagi
Sebelum senjamu menghampiri
Dan membawa kita berdua mengukir sepi
Jakarta,19.11.22