Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengaduk Secangkir Kesendirian

20 Juli 2020   13:54 Diperbarui: 20 Juli 2020   13:55 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pixabay.com

Meja dan kursi masih menyediakan tempat bagi ide-ideku yang berkeliaran.
Ditemani seduhan kesendirian, yang bercampur pemanis fantasi tanpa batas.
Mengajak berdiskusi perihal rencana-rencana.
Yang nantinya akan direstui oleh waktu.

Seduhanku masih panas.
Perlahan memanaskan gagasan lama yang telah dingin.
Mungkin juga beku.
Yang tak lagi dikenang, bahkan dilupakan.

Aku berada cukup lama menikmati hiruk pikuk antara ide dan angan.
Tersenyum kala kupetik satu ide di luar nalar.
Lalu sesekali kuaduk-aduk lamunan yang masih hangat, karena di sana akan tercipta buih-buih imajinasi.
Tak dapat kupungkiri, bahwa secangkir kesendirian menciptakan dunia baru.

Yogya, 20 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun