Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Serpihan Rasa Kala Senja

15 Juli 2020   22:21 Diperbarui: 15 Juli 2020   22:21 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pixabay.com

Ketika runtuhan air senja mengguyur habis serpihan-serpihan cerita pagi, aku dilegakan dengan petrikor yang berhamburan memeluk dengan hangat.
Lega menikmati riangnya air yang menghanguskan segala rencana selanjutnya.
Sekaligus menertawakan gerutu manusia, manakala keinginannya terhempas percuma.

Hiruk pikuk kenangan pagi disertai angan membakar habis sisi-sisi keindahan.
Sengaja kuredam segala masa lewat ke dalam seduhan hangat penuh rasa manis.
Agar sisa runtuhannya kembali menjelma bagai istana.
Lalu aku atau kau dapat menempati sisi terang yang tersaji cuma-cuma di sana.

Gulunglah secara rapi segala rasa hari ini.
Lalu biarkan tersimpan tenang dalam lemari hati.
Hiasi dengan bunga-bunga imajinasi, agar ia muncul sebagai pertanda musim semi.
Jangan ada penyesalan jika angin atau air membuat kusam angan indah yang kau cipta sendiri.

Yogya, 15 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun