Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semburat Emas Sang Purnama

5 Juni 2020   21:56 Diperbarui: 12 Juni 2020   21:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen

Senja tak lagi menapaki ruangnya
Tersisih sementara oleh karena kicauan angkasa
Beralih pada nuansa remang bergejola
Kini ia tidur dalam keheningan diiringi bisikan sang rembulan

Dalam ketenangan bagai danau Sang Dedari khayangan,
Gemerlap keemasan teduh bersua, manakala bebunyian hutan berirama meditatif
Kilauannya memabukkan cakrawala dalam remang gulita

Ia hadir dalam pancaran penuh aura keagungan
Dalam lekukan sempurna
Menenangkan para makhluk saat tersadar akan kemolekannya

Menebar gelombang cinta
Menjadi tanda bagi para jiwa yang tersadar akan dirinya
Bersama dengan angin gemulai sejuk
Kini menghiasi nuansa malam

Dinantikan oleh setiap nafas
Disaksikan oleh pancaran jiwa
Dicintai oleh para pujangga alam
Dirindukan bagi jiwa-jiwa yang haus akan belaian lembut kasih

Yogya, 05.06.20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun