Anakku, perjuangan menyelamatkanmu tidak mudah.
Perjuangan membuatmu bertahan, sangat rumit.
Tak kuijinkan apapun menghancurkanmu.
Tak kuijinkan apapun menyedihkanmu.....
Namun, pahamilah, aku membawamu datang ke medan pertempuran, bukan tanpa tujuan. Â
Kau, belajar.
Belajar berstrategi.
Supaya kau hidup dalam bahagia yang kau ciptakan.
Aku pahami kau. Ya... Tentu.
Kau bagian dari ragaku.
Tak ingin ku kehilanganmu sedetikpun.
Tak rela kau mengeluh... .
Biarlah aku, yang pertama dijemput sinar putih kayangan dengan bangga.
Pernah memilikimu di ragaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H