Mohon tunggu...
Dewi Maesaroh
Dewi Maesaroh Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi cempreng

Kuy, nulis, maen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Komunikasi Dakwah di Media Sosial

28 Oktober 2019   02:21 Diperbarui: 28 Oktober 2019   02:22 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: radarmalang.id

Islam adalah agama yang mengajak umat manusia untuk berbuat baik dan bertauhid kepada Allah. Dalam ajakannya, terdapat berbagai cara. Sebagaimana Rasulullah SAW dalam melakukan dakwahnya mampu mengubah peradaban yang zalim kepada cahaya Islam. Rasulullah SAW saat berdakwah juga menyesuaikan dengan lawan bicaranya. Artinya dalam berdakwah bukan hanya penyampaian semata saja, tetapi mengacu kepada moralitas dan perilaku. Semua itu tidak terlepas dari akhlak dan etika. Dengan mengedepankan sifat kedamaian dan kasih sayang penyebaran agama islam menjadi baik dan mudah diterima oleh umat manusia.Dalam Al-Qur'an juga sudah menjelaskan bahwa umat Islam berkewajiban dalam mengajak atau menyeru umatnya dengan cara kebaikan dan kedamaian. "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan solat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Rasul-Nya. Mereka itu akan diberikan rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana". (QS. At-Taubah: 71)
Al-Qur'an juga menjelaskan bagaimana cara berdakwah, di dalam surat An-nahl ayat 125, "Ajaklah ke jalan Tuhan-mu dengan cara bijaksana, nasehat (yang menyentuh hati) serta berdakwah dengan Mereka dengan cara yang lebih baik". Dalam menyebarkan agama Islam, dengan cara yang bijaksana, menggunakan nasehat-nasehat yang dapat tersentuh hatinya, dan berdiskusi dengan cara yang baik, sehingga pesan dakwah Islam dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat pada umumnya.

Dakwah dan komunikasi dalam tataran proses memiliki kesamaan yang tak dapat dipisahkan, sebab baik dakwah maupun komunikasi sama-sama titik fokus-nya adalah manusia sebagai subjek dan objeknya. Belum lagi secara substantif dakwah dan komunikasi adalah sebuah proses pengiriman pesan dari seorang da'i  (komunikator) kepada mad'u (komunikan) dengan media tertentu. Dakwah adalah proses transformasi pesan-pesan islam berupa seruan, ajakan, peringatan dan penyemangat kepada manusia agar senantiasa pada jalan yang benar dengan petunjuk Al-Qur'an dan hadits. (Abdul Wahid, 2019:1-4)

Munculnya media baru atau media online menjadi salah satu tren dalam menyebarkan agama islam kepada khalayak luas. Akan tetapi, strategi dakwah yang dilakukan menjadi pilihan tersendiri sebagian pendakwah. Seperti Ustadz Abdul Somad dalam penyampaian dakwahnya di Youtube menjadi semakin di kenal masyarakat setelah video ceramahnya terkenal di internet. Strategi yang dilakukan dengan membangun kekuatan komunikator, kekuatan daya tarik dan karakteristik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam proses komunikasi. Dalam hal penyampaian pesan dalam proses komunikasi, perlu adanya identifikasi target, kepada siapa sasaran kita akan bicara, hal ini berkaitan dengan tingkat pemahaman yang akan di peroleh oleh khalayak.  Pada komunikasi dakwah yang dilakukan Ustadz Abdul Somad selalu memuat pesan yang bersifat ringan dan humoris. Tujuannya agar dapat menarik khalayak pada isi pesan dakwah yang disampaikan. Strategi dalam berdakwah yang diadaptasi Ustadz Abdul Somad menggunakan Manhaj wasatiyyah. Yang dimaksud wasatiyyah yaitu berdakwah yang tidak terlalu ketimuran dan tidak pula terlalu kebarat-baratan atau di tengah antara keduanya seimbang. Kemudian setelah itu tidak tasyaddud yaitu asal mengharamkan, membid'ahkan, dan mengkafirkan. Selanjutnya tidak tasayyur yaitu menghalalkan apa saja tanpa hujjah dan dalil yang jelas.

Berbeda dengan konsep komunikasi dakwah di media sosial dari video felix siauw. Jika berbagai video para ustadz yang lain diambil saat pengajian akbar atau kelompok-kelompok pengajian sedangkan felix siauw dengan ceramah di depan kamera dengan latar lebih santai dan tidak seperti dalam kajian. Setiap ustadz dan ustadzah memiliki cara serta konsep yang berbeda untuk menyampaikan materi serta situasi yang berbeda. Identitas yang bisa dilihat adalah pada diri Ustadzah Mumpuni Handayekti yang memiliki identitas sebagai ustadzah dengan logat ngapak membawa daerah asal yaitu Cilacap. Logat ngapak ini menjadi nilai lebih bagi Ustadzah Mumpuni selain itu dengan pembawaan materi lucu.

Ada beberapa model komunikasi dakwah seperti model komunikasi aristoteles yang memiliki beberapa unsur yaitu pembicara, pesan, dan pendengar. Model komunikasi aristoteles ini mengubah sikap yang dilakukan oleh pembicara kepada pendengar dalam proses penyampaian pesan atau pembicaraan. Pada prosesnya, komunikasi yang terjadi pada model aristoteles ini sama hal nya dengan tujuan dakwah yaitu memberi petunjuk, menyampaikan hal hal kebaikan dan larangan.

Seiring dengan perkembangan zaman, kini berdakwah tidak lagi hanya dalam diskusi atau membuka forum tertentu saja. Tetapi, dakwah juga dilakukan dengan cara yang lebih modern yaitu memanfaatkan teknologi melalui media sosial seperti youtube, instagram, dan facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun