Siapa mengira bila setiap lintasan memori adalah cerita paling menarik untuk mengusik hati.
Nyatanya, walau sakit mengingat masa lalu,
tapi jika dilihat sekarang, itu adalah sebuah pencapaian.
Sungguh... walau dulu sakit tapi kita masih bisa bangkit.
Tidak mengapa dulu pernah melewati lintasan yang tidak pernah lurus.
Jurang dan karang seakan bersebelahan dengan kita.
Sisi kanan kiri semacam berjajar duri dan pecahan kaca.
Pernahkah terfikirkan pada diri ini, bahwa kita telah berhasil melewati itu semua.
Berbanggalah pada diri bahwa kita sudah berhasil sampai saat ini.
Tidak apa masih jauh dari mereka yang telah menjulang tinggi.
Ibarat semut, kita masih tetap aman kok.Â
Selagi kita berusaha, tetap semangat, percaya pada diri kita serta kepada Sang Pencipta,
maka tiada yang jauh dari kita.
Apapun akan terlewati seakan-akan itu lintasan tanpa palang henti.
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri perihal bagaimana kita mencari jalan hingga sampai sini.
Tapi berbanggalah kita masih kuat sampai detik ini.
Akan ku beri tahu bahwa "masa lalu adalah novel best seller yang tak berwujud buku".
Senggreng, 24 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H