Ketika seseorang akan belajar menari, maka ada 3 aspek yang harus dipahami yaitu wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga terkait dengan gerak tari itu sendiri, wirama terkait dengan kesesuaian gerakan dengan musik iringan, dan wirasa terkait dengan ekspresi serta gestur dari si penari itu sendiri. Nah pada bagian ini, kita akan membahas aspek yang kedua, yaitu wirama.
Ketika seseorang sudah melakukan eksplorasi (pencarian gerak) tari, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyesuaikan gerak tersebut sesuai dengan tema dan pesan yang akan disampaikan. Irama/tempo dibagi menjadi tiga, yakni tempo cepat, sedang, dan lambat. Seorang penari dapat mengombinasikan ketiga jenis tempo di atas sesuai kebutuhan dan kemampuan si penari.
Sebagai latihan awal, seorang penari dapat menggunakan tempo lambat terlebih dahulu. Kemudian melanjutkan dengan tempo sedang, dan terakhir mencoba tempo cepat. Anda dapat mencoba dengan menggunakan satu pola gerak yang sama, namun menggunakan tempo yang berbeda. Sebagai contoh, dalam satu kelompok terdapat tiga penari. Ketiga penari ini mengeksplor gerak jarum jam menjadi gerak tari. Ada yang memperagakan jarum detik (tempo cepat), jarum menit dengan tempo sedang, dan jarum jam dengan tempo lambat. Ketiganya bergerak bersamaan dengan variasi level dan arah gerak yang berbeda. Nah dari sini kita bisa pahami bahwa dengan gerak yang sama namun tempo yang berbeda, mampu menghasilkan karya tari yang menarik.
Belajar memadukan gerak dengan iringan musik tidak bisa langsung dilakukan begitu saja. untuk pemula, kamu bisa mendengarkan iringan musiknya terlebih dahulu lalu memadukan dengan gerak. Supaya lebih mudah, gunakan ketukan 1-8 atau 1-4 sesuai kebutuhan gerak tari. Seorang koreografer tari dapat memilih mencari gerak tari terlebih dahulu baru membuat musik iringan, atau mencari musik iringan tari terlebih dahulu baru melakukan eksplorasi gerak tari. Semuanya disesuaikan dengan individu masing-masing.
Penggunaan tempo gerak juga harus disesuaikan dengan tempo iringan atau irama musik tari. Ketika musik iringan tari menggunakan tempo cepat, maka sebisa mungkin tempo gerakan tari juga cepat, begitu pula dengan tempo iringan musik yang sedang dan lambat. Meskipun demikian, kamu juga bisa menggunakan tempo cepat, sedang, dan lambat untuk perpindahan gerak tari. Hal ini adalah pengecualian, karena gerak berpindah tempat cocok dengan ketiga jenis tempo tersebut.
Lakukan latihan bagian demi bagian, hingga kamu bisa merasakan bahwa gerak tari yang kamu praktikkan sudah seirama dengan musik iringan tari. Konsistensi dan kerja keras akan menghasilkan karya yang indah. Kuncinya adalah terus berlatih hingga menghasilkan tarian yang menarik dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H