Menyusuri jalan berliku menuju lokasi cave tubing dan rafting rasanya asyik-asyik saja. Apalagi pemandangan pedesaan dan hutan jati yang alami sangat menghibur. Aku dan anak-anak yang terbiasa melihat dinding beton di Jakarta tentu merasa bahagia ketika menemukan hijaunya pepohonan, sungai berbatu besar, juga air jernih yang mengalir deras.
Kaka dan Mas bersiap memakai pelampung di basecamp, sebelum berangkat dengan menggunakan mobil bak terbuka menuju lokasi. Ya ... Wisata alam Kali Oya dan Goa Pindul di Gunung Kidul Yogyakarta memberikan kebahagiaan itu. Kami mengunjungi lokasi eksotik ini saat silaturahim lebaran ke Solo.Â
Alhamdulillah ... Ibrahim Rasyid Ridho Rusydi (Kaka) dan Muhammad Hafizh Haidar Hanif (Mas) masih bisa menikmati liburan bersama. Mereka bisa bertemu ya pas liburan seperti ini, karena lokasi boarding yang berjauhan berbeda kota. Waktu tempuh dari Solo melewati Sukoharjo sekitar 2 jam perjalanan. Oya ... Siapkan bekal makanan yang cukup agar perjalanan makin terasa asyik.Â
Bila membawa balita perlu juga dipersiapkan bekal makan siang yang disukainya, karena di lokasi makanan yang tersedia lebih ke arah selera dewasa. Jangan  lupa membawa bekal air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi, mengingat daerah Gunung Kidul terkenal terik.
Sepupu Kaka dan Mas yang tinggal di Solo ikut menemani rafting dan cave tubing. Harga tiket yang murah meriah ... Rp. 35.000 untuk rafting dan Rp. 30.000 untuk cave tubing sudah lengkap dengan fasilitas pemandu, mobil antar jemput dari basecamp ke lokasi pp, pelampung, dan ban besar. Yap! Petualangan pun dimulai. Â Seger ... Diguyur air terjun. Tawa Kaka dan Mas menandakan mereka bahagia dengan kegiatan ini. Mobil bak terbuka membawa kami menuju lokasi.Â
Seru juga ... Angin berhembus menerpa wajah dan rambut kami ... He3 ... Inilah yang di sebut AC alam ... alias angin cemilir dari alam. Lokasi Kali Oya sepanjang 2 kilometer kali ini airnya tak terlalu deras karena musim kemarau. Namun, tetap saja asyik bagi kami yang tak mungkin bermain air seperti ini di Jakarta. Apalagi ada air terjun kecil yang bisa kami lalui dan mengguyur tubuh sampai basah kuyup ... Ha3 ... Tawa kami tiada putus karena gembira.
Kaka dan Mas mencoba berenang di Kali Oyo yang berair jernih. Udara siang hari yang terik tak terasa karena suasana di Kali Oyo masih dikelilingi rimbun pepohonan serta air yang sejuk. Oya ... Kami juga mencoba berenang tanpa ban besar di kali. Wuih ... Benar-benar pengalaman tak terlupakan. Terbayang sungai Ciliwung di Jakarta dengan airnya yang butek dan bau hiiiksss ... Tak mungkin kami mau berenang di sana. Dinding Kali Oyo di beberapa tempat berdinding batu yang seolah diukir indah. Ini akibat gerusan air sungai yang terus menerus.
Berpose dulu sebelum masuk ke Goa Pindul. Goa Pindul dengan hiasan stalagtit dan stalagmit memberikan sensasi tersendiri yang sulit digambarkan. Intinya ... Subhanallah ... Sungguh Allah Yang Maha Kuasa telah menciptakan keindahan ini agar manusia semakin tunduk kepada-Nya. Goa sepanjang 300 meter kami lalui tak lebih dari setengah jam. Kaka dan Mas ditemani sepupunya menikmati segarnya udara persawahan yang menghijau.Â