Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Boarding School : 'Pilihan Terbaik Buat Anak-anakku'

31 Januari 2012   10:25 Diperbarui: 4 April 2017   18:03 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327980000155067909

Aku bertanya kepada Mas (anak keduaku) apakah dia akan memilih sekolah biasa atau boarding ? Supraise ... Mas memilih ingin boarding. Kutanya lebih jauh, mengapa Mas pilih boarding ? Dia bilang ingin mandiri dan konsentrasi belajar, Jakarta ruwet Bu! Kalau di boarding kan ke sekolah tinggal jalan kaki, udaranya segar, nyaman ... Lagi pula setiap minggu masih bisa ketemu Ibu dan Bapak. Kan ada jadwal kunjungan. He3 ... aku tersenyum dan mengucek rambutnya yang mulai sedikit gondrong. Mas sekarang kelas 6 dan sudah memasuki semester genap. Dia akan memasuki jenjang sekolah menengah pertama pada tahun ajaran 2012/ 2013. Aku berburu informasi beberapa ‘boarding school’, dan tentu saja aku berusaha untuk mendatanginya langsung. Tak sekedar membaca brosur, aku harus tahu ‘aura’ suasana sehari-hari di lingkungan sekolah tersebut. Saat berburu boarding school untuk Kaka (anak pertama ku), Mas juga aku ajak. Sekolah yang sudah aku datangi adalah Pesantren Khusnul Khatimah ‘Boarding School’ di Jalaksana - Kuningan Jawa Barat, sekolah ini berada di kaki gunung Ciremai. Lalu, SMP-SMA Islam Insan Cendikia ‘Boarding School’ di Kota Cirebon. Nurul Fikri Islamic Boarding School di Anyer Banten telah kami survey bahkan empat tahun yang lalu Kaka ikut tes dan dinyatakan lulus. Lalu, kami juga mendatangi Al Binaa Islamic Boarding School di Bekasi Jawa Barat. Beberapa temanku telah mem-’boarding school’-kan anak-anak mereka. Aku pun bertanya ‘apakah anaknya senang belajar di lingkungan sekolah berasrama?’ Hampir semuanya menjawab ‘anak-anak senang di sana’. Tentu selain bagusnya kurikulum, lengkapnya fasilitas, aku juga akan mempelajari ‘berapa’ investasi pendidikan yang akan dikeluarkan ? Ha3 … rasanya mustahil untuk masa sekarang ada sekolah bagus yang tidak mahal. Jadi, tetap saja aku harus memperhitungkan kemampuan finansial. Intinya, aku berharap Mas bersemangat mengejar ilmu dan belajar untuk mengembangkannya, serta berprestasi sesuai kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Penting bagi ku juga bagi Mas, bahwa belajar adalah suatu kebutuhan dan harus dijalankan dengan rasa bahagia. Belajar sesungguhnya harus dilakukan dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun. Jadi, sekiranya aku (sebagai orangtua) belum mampu memberi sekolah terbaik untuk Mas bukan berarti tak bisa belajar menjadi yang terbaik, bukan ? Menurutku pendidikan juga bukan sekedar proses transformasi ilmu dan teknologi saja. Pendidikan adalah sebuah proses pengembangan dan pembinaan manusia agar memiliki integritas iman, ilmu, dan amal. Aku berharap anak-anak kelak memiliki aqidah yang benar dan berakhlakul karimah. Mereka juga memiliki semangat keilmuan dan keislaman yang tinggi, ikhlas, qona'ah (sederhana / bersahaja) dan berkreatifitas tinggi, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian dalam menghadapi dan menjawab tantangan di masa depan. Adakah teman punya pengalaman berburu sekolah setingkat SMP ? Boleh ya berbagi di sini, makasih … NB : Muhammad Hafizh Haidar Hanif sekarang bersekolah di SD Islam PB Soedirman Cijantung. Alhamdulillah prestasi belajarnya baik, mandiri, dan cukup bersahaja.  Penasaran bagaimana Mas menjalani hari-hari di boarding school-nya ? Silahkan simak di sini http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/13/boarding-school-mengapa-anakku-memilihnya-486511.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun