Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Literasi Mahasiswa Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC)

18 Januari 2025   18:12 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembekalan UKM Retotik UCIC salah satu temanya tentang semangat literasi. Sumber dokpri.

Pagi yang mendung. Kemarin malam hujan turun deras sekali di Kota Cirebon. Udara yang biasanya hangat cenderung panas, kali ini terasa lebih sejuk. Wajah ceria dari mahasiswa yang hadir di Auditorium kampus Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon membuatku semakin semangat berbagi pengalaman.

Ada hal menarik yang disampaikan oleh Dekan FEB UCIC, Marsani, M.Si. saat memberikan sambutan dan membuka kegiatan Pembekalan UKM Retotik kali ini. Beliau bercerita waktu jaman sekolah SMP dan SMA senang menulis diary. Selain itu membaca buku juga menjadi hobi yang diiringi dengan menulis di blog. Menurutnya saat ini mahasiswa harus terus mengembangkan diri untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. 

Saat aku memberikan materi terkait pengalaman dalam dunia literasi bersama komunitas maupun secara pribadi, ada pertanyaan yang menggelitik. "Bu Dewi, bagaimana solusi untuk masalah malas membaca? Saya kalau membaca buku itu pusing," tanya seorang mahasiswa.

"Wahhh, pusing mana membaca dengan scroll medsos," aku balik bertanya.

Kemudian aku cerita, bahwa mari mulai dari hari ini tidak lagi scroll medsos sebelum tidur. Apalagi sudah di atas ranjang. Tidak tidur dengan smartphone di dekat badan. Jauhkan jaraknya sekitar lebih dari 3 meter agar aman dari paparan radiasinya. Mulailah dengan menyimpan buku di samping kepala saat kita hendak tidur. Walau saat itu belum tergerak untuk membaca sebelum tidur.

Semoga dalam waktu 3 bulan kebiasaan baru ini bisa lebih mendorong kita untuk menjadi lebih memilih membaca buku dibandingkan dengan scroll medsos.

Aku sampaikan juga, bahwa kita bisa menulis jika senang membaca. Buku dan sumber lain baik e-book, jurnal, atau bentuk karya tulis lainnya bisa memperkaya perbendaharaan ide untuk menulis. Pemikiran kritis dan kemampuan menyampaikan solusi akan semakin meningkat.

Mahasiswa antusias mengikuti kegiatan selama 3 jam dengan interaktif. Sumber dokpri.
Mahasiswa antusias mengikuti kegiatan selama 3 jam dengan interaktif. Sumber dokpri.

Nah, sebagai penyemangat sebelum kegiatan, aku meminta mahasiswa membawa sebuah buku yang sudah mereka baca. Kemudian mahasiswa juga diberi tugas membuat esai tentang para pemimpin yang hobi membaca dan dikaitkan dengan leadership atau kepemimpinan.

Terkumpul sekitar 50 lebih esai dan ada beberapa nama pemimpin yang dipilih. Di antaranya adalah Soekarno, Hatta, Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Ki Hajar Dewantoro, Mon Jae-in, Mahatma Gandhi, dan Sunan Gunung Jati. Sangat menarik ulasan mereka tentang kaitan kepemimpinan dan hobi membaca buku dari para pemimpin tersebut. Benang merah dan inspirasi yang didapat dari contoh baik para pemimpin tersebut adalah hobi membaca buku menjadikan mereka menjadi pemimpin yang baik, disegani, menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi bangsa, negara, bahkan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun