Liburan di Solo kali ini bukan benar-benar berlibur. Aku harus survey lokasi di kawasan Kartasura. Nah ... Selain kuliner yang enak, aku senang bisa menginap di Musafir Guest House (MGH). Tempat yang nyaman dan punya suasana seperti menginap di rumah eyang. Satu lagi nih ... MGH punya koleksi bacaan yang keren yang ditata rapi di lemari buku yang berada di ruang makan.
Pagi ini ditemani secangkir kopi, sepiring potongan buah-buahan ada mangga, pepaya, melon, dan semangka, kue kamir, dan sosis solo, aku membaca sebuah buku berjudul Kejayaan Harun Ar-Rasyid. Buku yang ditulis oleh Benson Bobrick mengisahkan tentang legenda Sang Khalifah dan kemajuan peradaban pada zaman kejayaan Islam.
Buku setebal 400 halaman ini diterbitkan oleh PT. Pustaka Alvabet pada tahun 2019. Sedangkan Bobbrick telah menulisnya pada tahun 2012 dengan judul The Caliph's Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad. Library Journal menyebutkan bahwa Bobrick telah membaca secara luas berbagai sumber abag ke-19 hingga abad ke-21 untuk melukiskan potret yang sangat kaya tentang suatu era yang begitu penting bagi peradaban dunia.
Bagi pencinta bacaan sejarah, aku sarankan membaca buku ini. Penulisnya mencantumkan berbagai sumber pustaka yang kaya. Tentu saja hal ini memang disengaja oleh Bobrick yang menyandang gelar doktor dari Colombia University, Amerika Serikat. Dia telah menerima Literature Award dari The American Academy and Institute of Art and Letters.
Tatkala dunia Barat menurun setelah Imperium Romawi runtuh, sebuah peradaban baru -peradaban Arab-Muslim- muncul di Timur, mencapai puncak awalnya di Baghdad di bawah Harun Ar-Rasyid. Khalifah legendaris negeri seribu satu malam.
Kekuasaan Harun Ar-Rasyid di dunia nyata semegah kisahnya dalam cerita fiksi.
Ketika Harun Ar-Rasyid berkuasa, Islam membentang dari Samudra Atlantik ke China dan Imperium Muslim merupakan kekuasaan terkuat dan terbesar. Kaum muslim mencapai prestasi budaya yang tinggi -hingga abab-abad berikutnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban Muslim memberi dampak abadi terhadap Barat dalam astronomi, geometri, aljabar, obat-obatan, kimia, dan ilmu pengatahuan lainnya. Dari teknik, fashion, hingga persenjataan, pengaruh Muslim membentuk dunia Barat, begitu pula bidang hukum, musik, dan sastra.
Lembar demi lembar halaman buku ini mengajak kita untuk menjejak sejarah mulai dari kenaikan Harun Ar-Rasyid ke tampuk kekuasaan, juga keagungan dan pengaruhnya yang luas. Perseteruan berabad-abad antara bangsa Arab dan Byzantium pun dapat kita baca dalam buku ini. Kemudian masa penurunan atau melemahnya kekuasaan hingga jatuhnya kekhalifahan Baghdad akibat friksi internal keluarga istana dapat kita ketahui. Sungguh dramatis dan begitu terang benderang.Â
Islam membentang di tiga benua dalam sebuah sapuan penaklukan luas yang terentang dari Samudra Atlantik hingga sungai Indus dan dari Laut Aral hingga air terjun Nil. Banyak perang besar mereka -Yarmuk, Yamamah, Alexandria, Nahawand, Mekkah, Qadisiyah, dan sebagainya. Gema sepanjang sejarah Islam dengan kekuatan dan aura seperti yang dimiliki, Ke manapun bangsa Arab pergi, keberanian dan kekuatan mereka seperti dikukuhkan oleh perasaan bangga akan sebuah kebangsaan yang sama dan semangat terhadap keimanan. Hal tersebut membantu mereka untuk menang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!