Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ini Debat Bukan Omon-Omon

10 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 10 Januari 2024   13:50 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu tahun 2024. Sumber gambar Kompas.id

Meja makan keluarga di rumahku sering menjadi ajang debat. Ha3 ... Terutama aku sih yang memang sejak kecil diajari oleh Bapa untuk mampu menyarakan ide dan gagasan. Bapa mengajakku untuk mengemukakan pendapat dan argumentasi, bahkan membantah jika ada yang tidak sesuai fakta atau data. Ya ... Bapa senang sekali memberikan contoh betapa pentingnya berbicara berdasarkan data dan fakta, bukan hanya perasaan. Jika ingin mengungkapkan opini berupa perasaan, aku dilatih untuk bisa mendefinisikannya dengan benar. Seperti mengatakan, "Aku sedih mendengar kabar sepupuku kehilangan ibunya karena pendarahan saat melahirkan." Atau aku akan berkata, "Pa ... Aku marah kepada teman yang dengan sengaja memecahkan balon percobaan IPA adikku di sekolah." Jadi tidak sekedar baper gitu loh!

Aku ingat benar ketika suatu hari selesai shalat dan tilawah Al-Qur'an dengan terjemahnya juga. Bapa bertanya tentang kata 'Kami' yang ada di Al-Qur'an. Lalu aku bilang bahwa Allah bukan berarti jamak, tapi tetap Allah Maha Esa. Ketika mengatakan Kami artinya adalah Allah dan perangkatnya. Sepertinya Bapa sengaja mendebat, dengan bertanya lagi. "Mengapa tidak pakai saja selalu kata 'Aku'?" Waaahhh ... Aku gak bisa jawab dong! Anak umur 12 tahun baru kelas 6. Sejak itu aku jadi senang membaca tafsir Al-Qur'an dan mendiskusikannya dengan Bapa.

Oya ... Bapa juga memberi aku buku berjudul 'Seratus Tokoh' yang ditulis oleh Hart. Isinya tentang para tokoh yang di dalamnya ada ranking -urutan. Nah ... Hart yang non-muslim menempatkan Nabi Muhammad pada urutan pertama. Ada argumennya. Ada datanya. Ada yang melandasi mengapa ia memilih Rasulullah SAW sebagai tokoh paling utama? Dari buku itu aku jadi belajar bagaimana membangun argumentasi. 

Ada kejadian lucu sekaligus miris ... Saat aku duduk di kelas 2 SMA, ada guru Fisika yang memberikan contoh tentang suara yang merambat dan cahaya yang merambat. Entah apa yang memulainya ketika aku terpancing untuk mendebat statementnya tentang alam kubur. Intinya sih akhirnya argumentasiku yang disampaikan dengan lugas itu bisa diterimanya. Sejak saat itu aku sering diminta untuk ikut lomba debat bahkan di tingkat nasional saat mengikuti Raimuna dan Kanira Pramuka tingkat Nasional di Jakarta. Saat kuliah di Arsitektur ITB juga pernah mewakili untuk menjadi peserta lomba debat tingkat nasional juga...

Kembali ke laptop ... Aku dan suami menonton acara Debat Capres ketiga yang seru sekali. Ini debat ya ... Bukan omon-omon loh!

Arti Debat

Apa itu debat? Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan debat. Ya ... Benar! Debat itu tidak hanya sekedar berbicara begitu saja atau omon-omon. Aktivitas debat merupakan sebuah perpaduan dari keterampilan berbicara dan pengetahuan yang lengkap terkait topik yang akan diperdebatkan. Tanpa persiapan yang matang, maka kemungkinan akan sulit untuk memenangkan perdebatan.

Ingat nih ... Dalam debat itu ada tugas untuk memenangkan ide dan gagasan. Ada juga mengkritik lawan debat. Ada klarifikasi atau bantahan. Tapi semuanya harus dalam waktu berdebat itu. Bukan setelah berdebat. Apalagi omon-omon di warung kopi atau di meja makan restoran. Tentu saja dalam berdebat ada time limit, ada waktu yang pastinya sedikit. Masa iya debat harus berjam-jam atau berhari-hari. Waktu yang sedikit atau terbatas itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian debat adalah pertukaran dan pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan  memenangkan pendapat. 

Perlu diingat ya ... Sekali lagi ini debat capres, bukan omon-omon loh! Jadi debat dapat dipahami sebagai strategi dalam adu pendapat atau argumen dengan tujuan pendapat yang kita bisa mematahkan pendapat lawan. Begitupun sebaliknya, pendapat kita tidak dipatahkan oleh lawan. Ada juga yang menyebut bahwa debat adalah aktivitas mengajukan usul dan mempertahankan usulan tersebut.

Fungsi Debat

Adapun fungsi debat di antaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun