Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Berkolaborasi Dengan Guru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

29 November 2023   10:25 Diperbarui: 30 November 2023   05:26 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas wisuda SMAN 14. Sumber gambar dokumen pribadi.

Siapa bilang orang tua abai terhadap pendidikan anaknya? Ada sih yang bilang begitu he3 ... Bisa jadi memang ada orang tua yang abai terhadap pendidikan anaknya. Merasa sudah cukup dengan menitipkan anak di sekolah. Merasa bahwa pendidikan itu hanya tugas guru di sekolah. Merasa tidak penting orang tua menjadi pendidik pertama dan utama bagi anaknya.

Sejatinya berkolaborasi dengan guru dan sekolah adalah upaya aku sebagai orang tua untuk menjadi lebih baik lagi dalam pengasuhan dan pendidikan Kaka, Mas, dan Teteh. Tentu saja aku harus berkolaborasi, bermitra, dan bergandengan tangan juga dengan suami tercinta. Tugas besar ini gak bisa sendirian loh! Ini tugas kemanusiaan terberat dan terpanjang -karir seumur hidup hingga akhir hayat. Bismillah ...

Hhhmmm ... Sayang sekali jika masih ada orang tua yang memiliki pemikiran dan perasaan seperti demikian.

Ijin berbagi pengalamanku sebagai orang tua -dengan tiga orang anak- yang menikmati dan semangat untuk berkolaborasi dengan guru dan sekolah. Iya ... Benar asyik loh! Seru dan tentu saja penuh tantangan juga peluang. 

Pendidikan tidak lagi bisa diseragamkan -sama rata saja. Orang tua dan guru harus mampu menjadi perancang kurikulum personal untuk anak-anaknya -secara khusus, sehingga melahirkan proyek pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan karakteristik dan potensi keunikan tiap anak maupun karakteristik kelompok untuk proyek berkelompok. Hal ini akan membantu orang tua atau guru dan anak agar dapat bersama-sama belajar. Ya ... Belajar pada proses untuk mengembangkan potensi dan interaksinya dengan alam dan kehidupan di dunia nyata yang sangat dinamis dan menjadi perhatian.

Hal tersebut akan membantu orang tua atau pendidik dan anak mengembangkan keterampilan yang relevan dengan potensi keunikan anak, alam, masyarakatnya masing-masing juga berkaitan dengan fitrah belajar seperti keterampilan inovasi, kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan sebagainya.

Aku berusaha untuk belajar menjadi orang tua, terutama bagaimana menjadi pendidik pertama dan utama bagi ketiga anakku. Kaka (sekarang sedang tesis S2 di SBM ITB), Mas (sekarang sedang tugas akhir S1 di PWK ITB), dan Teteh (sekarang sedang belajar di pesantren kelas X SMA Qur'an Asy Syahid) adalah amanah yang tentu saja harus diperhatikan tumbuh kembangnya.

Selain fisik, tentu ada hal lebih penting yaitu  akal dan qalbu. Sejatinya pendidikan sesuai fitrah itu yang akan menjadikan seorang anak kelak menjadi hamba Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Terpuji dengan segala keutamaannya. Bakat dan minat serta bagaimana cara berpikir dan gaya belajar juga penting orang tua tahu dari anak-anaknya.

Baca artikel terkait: Fitrah Based Education.

Peran apa yang aku ambil untuk bisa berkolaborasi dengan guru dan sekolah. Sejak anak pertama, aku aktif di dalam komunitas perwakilan orang tua siswa. Ada peran yang menurutku penting dilakukan seperti menjembatani orang tua dengan guru dan sekolah dalam menyampaikan saran, pendapat, dan kritik membangun. Juga kadang menjadi penengah saat ada konflik atau hal yang perlu diselesaikan dengan win-win solution. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun