Aku senang sekali ketika di grup WhatsApp Mamah Gajah Bercerita diumumkan ada buku yang ditulis oleh Thessalivia. Siapakah Teh Thessa? Mengapa aku bisa sesenang itu?
Mamah Gajah Bercerita
Para alumni perempuan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam komunitas ITBMotherhood boleh membuat sub-komunitas. Nah ... Bagi para Mamah berlatar pendidikan tinggi di bidang teknik ini ternyata banyak yang hobi menulis. Baik menulis di blog pribadi, menulis buku, bahkan ada loh yang menjadi member of Kompasiana. Keren kan ...Â
MaGaTa atau Mamah Gajah Bercerita juga pernah menerbitkan buku antalogi berjudul 'Jejak Kenangan'. Aku sudah mereviewnya dan dibaca oleh 876 orang.
Thessalivia Alumni ITB 2005
Sebagai alumni ITB Teknik Fisika memang agak aneh ya kalau bisa menulis novel he3 ... Belum lagi bekerja di perbankan plus kuliah lagi pascasarjana di SBM ITB, tentu waktu luangnya tidaklah banyak. Tapi sungguh produktif menulis adalah hal yang luar biasa.Â
Memang dari dulu Teh Thessa adalah perempuan yang sangat suka membaca buku. Sejak kecil ia sudah suka membuat cerita-cerita yang ditulisnya menggunakan mesin tik tua milik orangtuanya. Beruntung ia memiliki orang tua yang selalu mendukung kesenangannya dalam membaca dan menulis.
Setelah menikah dan memiliki anak pun, bersyukur masih terus berkarya. Suaminya sangat mendukung dan selalu percaya bahwa suatu saat akan menelurkan karya. Benar saja ... Sudah tiga buku loh! Judul buku yang telah terbit adalah 'Nikah Muda', 'Semangat Tante Sasa!' dan 'If I Meet You First'.
Orang Dewasa Belajar dari Anak-Anak
Orang bilang, anak-anak harus banyak belajar dari orang dewasa. Kenyataannya, justru orang dewasalah yang belajar banyak dari anak-anak di sekeliling mereka, terutama tentang kasih sayang dan keikhlasan.
Kalimat itu terdapat di halaman 266 buku berjudul 'Semangat Tante Sasa!' Halaman terakhir ini sepertinya sebuah kesimpulan dari cerita yang ditulis oleh Teh Thessa. Buku ini di terbitkan oleh Penerbit Gramedia tahun 2021. Pada halaman pertama tertulis "Untuk putri-putriku tercinta, karena kalian selalu mengajarkan bahwa menjadi ibu tidak selalu harus sempurna."
Sampul buku yang berisi gambar seorang perempuan muda yang sedang menemani seorang anak perempuan cilik menggambar. Sepertinya itu ruang keluarga karena ada sofa berwarna terracotta dengan bantal kuning cerah. Menuruku gambar tersebut cukup mewakili isi buku. Senyum mereka juga tampak ceria menandakan rasa bahagia.