Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, alhamdulillah Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah memberikan kesempatan kepada suamiku untuk melaksanan umroh. Selain itu, sungguh patut disyukuri mendapat waktu 20 hari di tanah suci, sehingga bisa menjalankan itikaf full 10 hari terakhir di Masjidil Haram.
Ijinkan aku menuliskan kembali apa yang telah diceritakan beliau lewat percakapan di chat WhatsApp.Â
Semalam setelah melaksanakan umroh aku keluar di belakang  arah istana raja di atas bukit itu. Lalu aku bertanya kepada petugas dan disuruh ke arah gang yang dulu sering kita lewati kalau pulang menuju hotel. Tapi aku tanya lagi kepada petugas yang selanjutmya suruh balik lagi ke arah berlawanan. Jadinya memang capek banget. Ok ini mau istirahat dulu ya ... Doakan agar aku  kuat, sehat dan segar kembali, aamiin.
Bersyukur bisa qiyamul lail itikaf dengan imam Syaikh As-Sudais. Sesuatu yang sangat luar biasa bagiku. Sangat berterima kasih kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Terpuji telah memberi ijin kepadaku menikmati jamuan-Nya, walau harus menjalani perjuangan dan pengorbanan yang sangat panjang.
Di mana aku harus sakit, dioperasi, dan dirawat selama 15 hari, hingga di sini pun pada awal kedatangan juga masih berat rasa sakitnya. Atas karunia Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, alhamdulillah kondisi perutku semakin membaik, rasa sakit yang sangat itu telah Allah sembuhkan. Semoga aku bisa terus bersyukur atas nikmat sehat ini selamanya, aamiiin.
Bu ... Aku dapat cobaan lagi nih. Akhirnya demam. Sebelumnya hidung meler, Â tadi sahur minum Tuzalos. Habis subuh tidur. Cuman memang cuaca di sini kalau malam sampai subuh itu berangin dingin. Aku tidur sudah pakai jaket, tapi rasanya anginnya tetap masuk dari celah-celah jaket. Di sisi lain setelah bangun, bersegera cek koper ke hotel dan cuci baju. Alhandulillah berhasil cuci dan ditunggu selama 2 jam sampai kering sambil tidur. Sayangnya kamar ternyata terlalu dingin.
Sementara itu harus segera ke masjid, cuaca panas terik. Aku istighfar  terus sambil berjalan agar diberi kemudahan lolos masuk naik ke Masjidil Haram (bagian dalam masjid). Alhamdulillah lolos last minutes. Menjelang dzuhur aku dibangunkan askar untuk siap-siap wudhu, namun badanku terasa panas. Waaahhh sepertinya aku demam. Semoga Allah lekas sembuh, aamiin.
Alhamdulilah baru selesai qiyamul lail tahap 2 di Masjidil Haramyang penuh keberkahan. Senang rasanya bisa khusyuk dan tidak mengantuk. Tadi sewaktu tahap 1 aku malah mengantuk, subhanallah. Pada tahap 2 yang menjadi imam kedua, witir, dan qunut adalah Syaikh As-Sudais. Â Imam favouritku. Suaranya sangat merdu dan indah.