Waaahhh ... Senangnya hatiku ketika membaca Mystery Topic tanggal 17 April 2023 dari Kompasiana Samber THR. Tema yang keren nih ... 'Jadi Traveler Penjaga Alam' Sustainable and Responsible Travel persembahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Ayat-Ayat Kauniah Bekal Menjadi Traveler Penjaga Alam
Mengajak anak menjelajah alam dapat meningkatkan kecerdasan natural sekaligus spiritual. Teteh, Maryam Aliyya Al kindi sudah diperkenalkan dengan ayat-ayat kauniah sejak dini. Aku berharap ia semakin dekat dengan pencipta-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Qaf ayat 6-7, "Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunya dan menghiasinya, dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun ?. Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah."
Tak lupa beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan alam pun aku bacakan. "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl 16 : 68-69).
Ayat lain berbunyi, "Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua mahkluk). Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. An-Nur 24 : 41-45).
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Isra' 17 : 44). Ayat ini memberi dorongan agar kita memperhatikan berbagai fenomena alam. Tentu saja dengan menjadi penjelajah alam yang selalu menjaga kelestariannya.
Saat kita berada di alam, kita juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak keindahan alam, dan gunakan energi yang ramah lingkungan.
Pengalaman Masa Kecilku Bermain di Alam
Begitulah upaya yang telah dilakukan, tentu masih banyak kekurangan. Bila dibandingkan dengan cerita si Bolang yang ditayangkan sebuah stasiun televisi tentu sangat jauh. Ah ... Sungguh aku senang melihat tayangan yang berkaitan dengan alam seperti itu. Jadi teringat jaman kecil. Saat liburan sekolah, Â aku sangat senang menginap di rumah nenek (mamah dari bapaku) yang berada di kaki gunung Ciremai. Bisa main di sungai yang berbatu dan airnya super dingin. Mencari kerang di saluran irigasi. Berlarian di sepanjang pematang sawah sambil mengejar capung. Memancing ikan di kolam samping rumah. Bahkan ikut memberi makan kambing, ayam dan bebek.
Oya ... Paman pernah mengajakku ke kebun cengkeh untuk memetik buahnya. Aku juga diajari cara membuat cincau dari daunnya yang diperas kemudian dibiarkan sampai mengeras. Segar sekali apalagi di campur gula aren. Satu lagi nih favoritku adalah minum air kelapa hijau yang tumbuh di depan rumah nenek.Â
Di rumah nenekku yang terletak di kaki Gunung Ciremai, ketika malam menjelang terdengar suara hewan yang berderik merdu. Bintang-bintang di langitpun terlihat jelas.