Ayat-ayat kauniah menjadi tanda-tanda akan ke-Maha Besar-an Allah yang telah menciptakan bumi beserta isinya dan alam semesta yang luasnya tiada terkira.Â
Fenomena alam yang tertulis dengan jelas di dalam Al-Qur'an: "Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua mahkluk). Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. An-Nur 24 : 41-45).
Aku juga suka menjelajah gunung dan kawasan di sekitarnya seperti Gunung Bromo, Gunung Gede Pangrango, Gunung Lawu, Gunung Ciremai. Beberapa danau juga sudah aku kunjungi seperti, Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Atas-Bawah, Danau Sentani. Ternyata di dalam Al-Qur'an surah An-Naba tertulis aya-ayat yang menjelaskan tentang pergerakan litosfer. Pengalaman menjelajah Gunung Bromo silakan di baca.
Gerakan litosfer itu bukan pergerakan horizontal yang kaku, melainkan pergerakan yang berayun-ayun atau mahd. Gerakan berayun-ayun ini membentuk struktur antiklinal dan sinklinal yang di permukaan bumi tampak sebagai gunung dan lembah. Kejadian gunung dan lembah itu sangat perlahan berdasarkan 'juklak' (petunjuk pelaksanaan) Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa agar manusia tidak merasakannya.
Hal tersebut membuat banyak orang bahkan tidak percaya bahwa gunung dan pulau sesungguhnya bergerak sebagaimana awan. Di dalam surah An-Naml 27 : 88 disebutkan : "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kukuh tiap-tiap sesuatu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Mari kita menadabburi keberadaan gunung, di mana Allah berfirman: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka." Surat Al-Kahfi ayat 47.
Hikmah lain kita menadabburi kekokohan gunung yang semua itu pada akhirnya nanti akan lenyap, hancur, dan berhambur menjadi debu beterbangan. Namun, di lain sisi, kita dapat mengambil manfaat dari gunung-gunung tersebut sebagai pasak bumi, sehingga bumi tidak berguncang. Allah berfirman dalam Al-Qur'an : "Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?" Surat al-Ghasyiyah ayat 19.
Dalam Tafsir Al-Mukhtashar, kita diajarkan agar dapat melihat gunung-gunung bagaimana Allah menegakkannya dan dengannya bumi menjadi stabil, tidak membuat manusia terguncang di atas bumi ini. Lihat juga ayat lain: "dan gunung-gunung sebagai pasak" (QS an-Naba':7).