Polusi karbon dan kerusakan lingkungan yang timbul dari mendapatkan, mengolah, dan mendistribusikan bahan bakar untuk memasak  menjadi alasan kuat bagi lahirnya karya inovasi Mag Fire yang luar biasa.
Kompor surya yang dibuat oleh mahasiswa MBA SBM ITB bernama Ibrahim Rasyid Ridho Rusydi (Ibrahim, 26 tahun) ini membuat dewan juri dan mentor dalam sebuah lomba inovasi kepincut. Mag Fire adalah nama yang diberikan Ibrahim untuk kompor yang memanfaatkan energi matahari untuk memasak. Semangat untuk ikut andil dalam menyelamatkan bumi dari bahaya pemanasan global dan memberikan solusi untuk energi terbarukan patut dicontoh oleh anak muda di Indonesia.
Ibrahim yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana bidang entrepreneurship ini memiliki ketertarikan pada dunia usaha. Sejak masih menjadi mahasiswa S1 di Fakultas Peternakan Unpad, ia telah memiliki usaha peternakan ayam kampung dan olahan ayam ungkep yang dimasaknya sendiri. Lalu, ia merambah juga usaha reseller produk makanan beku ayam kampung khas bumbu nusantara. Ayam Kalasan, Betutu, Rica-rica, Woku, dan Goreng Lengkuas menjadi ajang mengenalkan kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan bumbu alami di The IR Store.
Pendidikan dasar menengah Ibrahim di tempuh di SD Islam Al-Falah, SMP Islam PB. Soedirman Jakarta, dan SMA Incen Sekar Kemuning Islamic Boarding School (SK IBS) Cirebon. Jiwa entrepreneur sepertinya sudah mulai sejak dini. Saat menjadi siswa di boarding school, ia sudah senang berorganisasi dan berjualan kopi seduh atau snack serta ikut mewakili sekolah dalam pelatihan kewirausahaan se-Wilayah 3 Cirebon. Saat SD dan SMP pernah jualan popcorn, snack, dan menyewakan komik.
Minatnya pada dunia kuliner dan keinginannya untuk ikut menghadirkan masa depan bangsa yang lebih baik melalui inovasi Energi Terbarukan ternyata bisa terwujud melalui Mag Fire. Shell Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong wirausahawan muda Indonesia tetap berinovasi dan mengembangkan berbagai ide/bisnis di sektor energi terbarukan melalui program Shell LiveWIRE Energy Solutions. Dari program ini telah lahir banyak inovator-inovator muda yang meramaikan industri di sektor energi terbarukan.Â
Melalui kanal Youtube miliknya dengan 8ribu lebih subscibe ini dibagikan informasi terkait Mag Fire. Selain itu Ibrahim juga melakukan demo masak menggunakan Mag Fire di beberapa lokasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama anak muda agar memiliki semangat terlibat dalam program inovasi energi terbarukan ini. Mag Fire telah dipakai memasak telur ceplok di kampus Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon. Kaprodi Manajemen Sudadi dan Kaprodi Manajemen Bisnis Amroni sangat antusias mencoba memasak dengan Mag Fire. Begitu pula dengan mahasiswa anggota Himabis tampak semangat menggunakan kompor surya karya inovasi Ibrahim.Â
Untuk mengetahui bagaimana adaptasi teknologi terbarukan ini, Ibrahim memboyong Mag Fire ke kaki Gunung Ciremai Kuningan. Ia mengajak warga di sana untuk memasak air panas, kemudian menyeduh kopi dan teh. Mag Fire berhasil digunakan untuk memasak mie goreng dan siomay di desa Cibeunying Kidul Bandung. Ibrahim melakukan juga percobaan memasak bakso goreng di Musafir Guest House Solo.