Setiap perpisahan mesti menyisakan sekeping rindu.
Pergi untuk kembali saja tetap menggurat asa ingin segera jumpa.
Harapan bersua menatap wajah;
memeluk dan menghirup harum tubuh;
mendengar kata dan tawa;
menuntaskan dahaga rasa.
Kini yang terjadi ... Jika pergi tak kembali.
Duhai apa gerangan yang akan diharap kembali?
Riak dan arus telah membawa tubuh menghilang hingga kini.
Beningnya air dan cantiknya alam sekitar justru semakin membuat pilu.
Wahai ... Pemilik sejati dari setiap tubuh dan jiwa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!