Kota Bandung nan sejuk selalu membuatku kangen. Banyak kenangan indah di kota ini semenjak aku diterima menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Arsitektur ITB pada tahun 1989. Waaahhh ... Sudah lebih dari 30 tahun ya he3 ...Â
Pepohonan besar berjejer di sepanjang jalan Ganesha juga jalan Tamansari. Tak ketinggalan di jalan Dago juga pohon yang telah berusia lebih dari seratus tahun masih banyak yang tumbuh dan memberikan nuansa segar.Â
Aku dan suami yang juga alumni ITB senang sekali bila ada kesempatan berkunjung ke Kota Bandung, baik untuk dinas ataupun menjenguk anak-anak yang sedang kuliah di ITB. Alhamdulillah ... Kaka si sulung sedang menempuh S2 di Entrepreneurship SBM ITB dan Mas anak kedua di S1 Planologi / PWK ITB.
Kali ini aku menyengaja membawa sepeda dari Jakarta karena ingin gowes berkeliling kampus. Seru juga ternyata ya ... Gowes santai aja sih ... Aku menginap di Hotel Sangkuriang pojokan daeran Cisitu, jadi dekat ke kampus juga ke tempat anakku kos. Nah ... Selepas subuh aku bergegas menyiapkan sepeda dan melucur melewati jalan Tamansari menuju pintu gerbang utama kampus dan Masjid Salman ITB.Â
Dari situ aku menuju gedung Rektorat di dekat Pasar Balubur tempatku dulu membeli peralatan gambar seperti kalkir, pinsil merek Feber Castell beragam ukuran, pena merek Rotring dan tintanya, penggaris 'ajaib' berbentuk segitiga, kertas kopi, pinsil warna, dan sebagainya.
Berbelok ke jalan Sulanjana aku mampir sarapan bubur ayam. Seingatku di sini dulu Mang Oyo berjualan bubur legend he3 ... Tapi sepertinya sudah tidak lagi ada Mang Oyo. Ooohhh ... Ternyata beliau pindah ke tempat lain. Tak apalah kali ini yang penting perut keroncongan bisa terisi bubur dan cemilan yang maknyuuuussss ...
Aku dan 43 alumni perempuan ITB dari berbagai jurusan dan lintas angkatan pada tahun 2020 menulis dan menerbitkan buku berjudul Jejak Kenangan. Bebagai kisah tertuang dalam buku ini dan pastinya penuh nostalgia dan kenangan indah.Â