Ikhtiar menjemput sehat senantiasa aku lakukan pada masa pandemi ini. Pilihan untuk tafakur alam diutamakan karena sekaligus memperdalam syukur atas segala nikmat yang telah Allah Yang Mahakuasa limpahkan kepadaku.
Kali ini aku berkunjung ke Curug Putri Palutungan di kaki Gunung Ciremai. Kebetulan Mamahku tinggal di Cirebon, jadi aku bisa sekaligus menjenguk beliau. Tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.Â
Perjalanan dari Cirebon melalui jalur utama menuju pusat kota Kuningan cukup lancar karena hari Sabtu dan masih berlaku PPKM.
Hanya berjarak 10 kilometer dari pusat kota dan jalan yang sudah mulus membuat pengunjung nyaman menuju lokasi. Desa Cisantana Cigugur adalah pintu gerbangnya. Sudah ada beberapa restoran yang buka dan menyajikan beragam makanan khas Sunda.Â
Jalan berkelok dan menanjak membuatku harus lebih berhati-hati menyetir mobil. Tapi santai sajalah ... Tak lebih dari satu jam sudah sampai di lokasi hutan wisata Palutungan di kaki Gunung Ciremai. Aku membayar tiket masuk lokasi untuk 3 orang dan parkir kendaraan seharta Rp. 56.000,-. Murah meriah he3 ...
Anakku bungsu, Teteh senang sekali begitu keluar dari mobil bisa menghirup wangi pinus yang segar khas kawasan hutan. Angin dingin semilir membuat semangat untuk menikmati suasana.Â
Eiiitsss ... Kok lapar ya? Nah ... Tadikan sudah sarapan. Ooo ... Ternyata perjalanan membuat perut keroncongan minta diisi sesuatu yang hangat nih. Oke deh! Mampir sebentar di kios yang berjejer rapai di depan parkiran.Â
Mie hangat terasa nikmat. Hayu ah ... Lanjut tracking menuju Curug Putri sekitar 200 meter saja. Aku melewati jalan setapak yang telah ditata rapi oleh pengelola.Â