Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Nenekku Mengajar di Tahun 70-an

3 April 2021   20:45 Diperbarui: 3 April 2021   21:27 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebayangkan tahun 70-an sudah mengajar. Eni pernah cerita kalau sekolah guru dulu itu setingkat SMA. Namanya sekolah kepandaian putri. Masih masa penjajahan Jepang, Eni sudah bersekolah untuk menjadi guru. Luar biasa. Jadi kalau dihitung sejak mulai mengajar sekitar tahun 45-an hingga tahun 70-an, Eni sudah menjadi guru selama 25 tahun.

Tentu banyak sekali murid-murid Eni yang sudah dididik. Aku saja cucunya merasakan hasil didikan Eni. Salah satunya adalah menulis dan berpidaro. Waktu aku kelas 3 SD, ada lomba pidato hari Pendidikan Nasional. Kebetulan Eni sedang berkunjung dan menginap di rumah kami di Jakarta. 

Mengetahui aku akan berlomba pidato, Eni semangat sekali mengajariku menulis teks dan praktek berbicara di podium, di depan khalayak ramai. Bagaimana suara harus keraskan, ada penekanan pada kata-kata tertentu, pandangan mata mengarah kepada pendengar. Tak lupa mengajari menggerakan tangan sesuai kalimat yang disampaikan. 

Kerennya Eni tidak hanya berteori. Tapi langsung memberi contoh. Waaaahhhh ... Ternyata Eni adalah orator ulung. Pantas saja Eni terpilih menjadi anggota DPRD di kotanya mewakili Gabungan Organisasi Wanita. Bangga sekali aku sebagai cucunya.

Hasilnya tidak mengecewakan, aku berhasil meraih juara kedua. Padahal lawanku kelas di atas loh! Aku adalah peserta termuda he3 ... Saat aku pulang membawa hadiah, Eni senang sekali. Memelukku dan menyemangatiku untuk berani tampil dan berbicara di depan umum.

Semoga amal ibadah Eni sebagai guru akan menerangi kuburnya. Kelak menjadikannya jalan menempati surga-Nya terindah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun