Gadis cilik di jendela.Â
Ibu guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran sedang berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
Novel keren ini adalah bacaan panjang pertama anak-anakku. Kaka, Mas, dan Teteh Maryam Aliyya Al Kindi senang sekali mengikuti tingkah kocak tokoh dalam novel yang ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi. Aku punya buku terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ini tahun 2004. Tertulis di halaman awal 'Untuk mengenang Sosaku Kobayashi'.Â
Buku setebal lebih dari 270 halaman menceritakan Totto-chan yang didaftakan oleh Mamanya ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan bukan ?
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Eits ... Ini sekolah idaman anak-anakku he3 ... Sayangnya mereka tak sempat mendapatkan model sekolah seperti dalam kisah Totto-chan.Â
Walaupun belum menyadarinya, Totto-chan dan teman-temannya tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lainnya di sana. Mereka juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat, dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri. Apakah teman-teman K-ner sudah memberikan pelajaran tersebut kepada anak-anak ? Sejatinya rumah juga harusnya menjadi tempat anak-anak belajar tentang berbagai kebijaksanaan hidup seperti bersyukur, semangat, bertanggung jawab, mandiri, saling menghormati, menghargai, menjunjung nilai persahabatan.
Metode pengajaran di Tomoe Gakuen membuat para guru bisa mengamati-sejalan dengan waktu ketika anak-anak melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi -bidang apa yang diminati anak-anak. Termasuk cara berpikir dan karakter mereka. ini cara ideal bagi para guru untuk benar-benar mengenal murid-murid mereka.
Bagi murid-murid, memulai hari dengan mempelajari sesuatu yang paling mereka sukai sungguh sangat menyenangkan. Fakta bahwa mereka punya waktu seharian untuk mempelajari materi-materi yang tidak mereka sukai, menunjukkan bahwa entah bagaimana mereka bisa bertahan menghadapi pelajaran-pelajaran itu.
Menurutku belajar di sekolah ini keren sekali. Pada umumnya murid bebas dan mandiri. Murid bebas berkonsultasi dengan guru kapan saja dia merasa perlu. Guru akan mendatangai murid jika diminta dan menjelaskan setiap hal sampai anak itu benar-benar mengerti. Kemudian mereka diberikan latihan-latihan lain untuk dikerjakan sendiri. Itulah belajar dalam arti yang sebenar-benarnya, dan itu berarti tak ada murid yang duduk menganggur dengan sikap tak peduli sementara guru sedang menjelaskan sesuatu.
Luar biasa ya ...