'Mba dewi ... Anaknya keterima di ITB ya ? Waaaahhhh ... Kasih tahu bocorannya. Lagi pilih kampus buat anakku nih!', beberapa teman yang anaknya SMA berkirim pesan ke WhatsApp. Tak jarang juga secara langsung saat kopi darat, 'Mau ya ... Tips dan triknya gimana tuh biar nembus ITB,' Atau 'Iiihhh pasti pinter deh anaknya bisa lolos kampus ITB kan passing gradenya tinggi banget!'.
Jadi begini ya ibu-ibu he3 ... Pilih kampus itu bukan orangtua yang memilih loh! Salah kaprah kalau orangtua memaksakan kehendaknya kepada anak agar kuliah di kampus tertentu atau di jurusan favorit orangtuanya. Lah! Kan yang mau belajar anaknya bukan orangtuanya. Kebanyakan sih teman-teman anakku curhat katanya, 'Kesel deh! Masa harus kuliah di jurusan yang aku gak suka'. 'Masa sih aku aku harus kuliah yang bukan passionku ?!' Ya ... Begitulah anak-anak galau dan cemas bukan hanya karena persaingan ketat masuk Perguruan Tinggi Negeri. Tapi juga kadang terjadi perseteruan dengan orangtua karena beda pandangan terkait jurusan dan perguruan tinggi pilihannya.
Lalu ... Apakah tembus atau lolos masuk ke ITB itu harus pintar ? Hhhmmm ... Alhamdulillah Mas, anakku kedua ini pinternya biasa aja. Walau pernah di tes IQ nya 143. Tapi pernah juga 130, malah waktu TK hasil tes IQ-nya 90 saja he3 ... Menurut Psikolog bisa saja nilai IQ itu naik-turun, disebabkan kondisi sesaat. Mungkin waktu tes sedang sakit, atau sedang tak konsentrasi. Begitulah ... Jadi angka IQ tidak patokan juga. Anakku pernah dapat nilai UN 10 untuk matematika. Tapi seringkali pas ulangan harian ada saja nilai matematikanya di bawah 80.
Apakah selalu ranking satu ? Tidak juga! Kebetulan di sekolah anakku tak ada ranking. Walau kadang ada urutan bocoran dari walikelasnya. Semenjak SD variasi urutan dari lima besar, sepuluh dan sering di atas urutan ke-15. Istilahku bagian ikat pinggang ha3 ... Syukurlah anakku bahagia belajar, bertanggung jawab dan mandiri.
Kembali ke topik blogcomp-maraton kompasiana, pilih kampus. Aku ingin berbagi pengalaman waktu anakku sangat ingin kuliah di ITB. Bukan saat SMA, namun sejak bayi Mas sering diajak mampir di kampus tempat aku dan suami kuliah dulu. Keliling kampus dari gedung ke gedung. Sejuknya udara Bandung plus pohon-pohon besar di dalam kampus sangat nyaman untuk kami berjalan-jalan. Kolom-kolom batu kali berhias bunga warna jingga dan merah muda menambah unik suasana. Ada ruang terbuka di tengah kawasan dengan air mancur yang sering dijadikan lokasi berfoto.
Gedung ikonik di kampus berlambang Ganesha adalah kembar. Aula Barat dan Aula Timur. Bangunan dengan atap bersusun dan kayu-kayu jati sebagai material utama. Bangunan ini menjadi citra lokal yang monumental. Arsitek Henry Maclaine berasal dari Belanda, mendesain dan membangunya pada tahun 1918. ITB kemudian resmi menjadi perguruan tinggi tersendiri pada tahun 1920. Jadi ... Sudah satu abad atau 100 tahun usia kampus pada tahun 2020. Selamat ulang tahun ITB kampusku tercinta. Eeehhh ... Kampus kami bertiga sih tepatnya. Aku, suami, dan Mas. Barakallah.
Jadi gimana tips dan trik lolos ujian SBMPTN (jaman Mas) sekarang UTBK ? Sejauh ingatanku, Mas itu waktu sekolah pesantren di Al Binaa IBS minta diijinkan untuk melanjutkan SMA di negeri. Aku bilang oke, asal tetap lanjut belajar Al Quran dan menghafal di Al Utsmani. Suamiku memotivasi Mas ketika masuk SMAN 14 Jakarta untuk lebih memilih menjadi Ketua Rohis agar bisa mengamalkan ilmu agamanya. Masya Allah ... Mas sewaktu SMA malah lebih asyik dengan kegiatan keorganisasiannya baik OSIS, pencak silat, dan Rohis. Ya ... Gak apa-apa juga yang penting tetap fokus dengan cita-citanya kuliah di ITB.
Sewaktu ITB mengadakan Open House untuk memperkenalkan berbagai jurusan dan Fakultas yang ada. Mas juga ikut hadir. Bersama teman-temannya meluncur ke Bandung. Karena acaranya selam dua hari, Mas harus menginap. Kebetulan ada hotel persis di depan Masjid Salman ITB masih tersedia kamar. Tinggal jalan kaki deh! Baik ke kampus maupun ketika harus shalat wajib berjamaah. Kantin di masjid Salman ITB menyediakan beragam makanan yang enak dan murah. Ini kantin favoritku loh!
Informasi terkini, Open House ITB akan diadakan secara virtual. Mengingat kampus masih tertutup untuk perkuliahan dimasa wabah pandemi Covid-19. Jadwal pelaksanaannya selama tiga hari, yaitu hari Jumat tanggal 15 Januari 2021 pukul 13.30 - 16.30 WIB. Sedangkan hari Sabtu-Minggu, 16-17 Januari 2021 pukul 09.00 - 16.00 WIB. Virtual linknya adalah www.virtualopenhouse.itb.ac.id. Live on di http://youtube.com/itbofficial. Info lebih lanjut follow IG @itb1020 dan @usm.itb. Yuk! Ikuti Open House ITB yang pastinya keren banget!
Gimana mau lanjut lagi kisah perjuangan Mas lolos SBMPTN ITB ?
Kelas 12 Mas sudah tidak lagi boleh (oleh pihak sekolah) aktif di organisasi. Jadi mulailah Mas mengikuti bimbingan belajar intensif untuk SBMPTN. Walau dapat jatah SNMPTN, tapi Mas berhitung sepertinya berat untuk lolos jalur undangan ke ITB. Belajar di sekolah itu arahnya adalah lulus UN, tapi Mas bilang Insya Allah lulus. Nah ... Selama 10 bulan Mas konsentrasi untuk SBMPTN. Latihan soal bersama teman segrup, diskusi dengan pembimbingnya, plus belajar mandiri.
Mas memilih SAPPK ITB sebagai pilhan pertama dengan dua prodi yaitu : (1) Arsitektur dan (2) Perencanaan Wilayah dan Kota dulu dikenal dengan Planologi. SAPPK atau Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan mencakup tujuh disiplin profesional utama : arsitektur, perencanaan perkotaan dan regional, desain perkotaan, transportasi, studi pengembangan, perencanaan pariwisata, dan arsitektur landskap. Sekolah ini bertujuan untuk menghasilkan para profesional di lingkungan yang dibangun secara berkelanjutan yang terampil dalam penyelidikan, analisis, pemecahan masalah dan komunikasi dan termotivasi untuk berkontribusi secara signifikan terhadap kehidupan profesional dan masyarakat.
Setelah masa TPB selama dua semester. Mas sekarang kuliah di prodi PWK atau Planologi. Oya ... Bedanya ITB dengan kampus lain, semua mahasiswa harus menempuh Tahap Persiapan Bersama atau TPB dengan mata kuliah Matematika, Fisika, dan Kimia serta pengetahuan umum lain seperti Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Barulah setelah itu ada tes minat bakat dan nilai IPK juga mempengaruhi penempatan di progam studi.
Tapi menurut pandanganku. Bukan hanya kerja keras dan belajar yang bisa mengantarkan Mas mendapat kampus impiannya. Ini atas rahmat. karunia dan ijin Allah Yang Maha Baik lagi Maha Pemurah. Saat ujian SBMPTN, suami sedang dirawat pasca operasi. Mas harus tes di lokasi yang jauh dari rumah. Dia secara mandiri mencari hotel terdekat dengan lokasi ujian. Mengatur jadwal pemberangkatan, survey, dan transportasi di hari H. Ya Allah ... Aku merasa sangat terharu. Justru di detik-detik Mas menghadapi ujian aku malah tak bisa menemani dengan maksimal.
Suamiku di rumah sakit juga merasa demikian. Hampir 10 hari tak jumpa Mas. Namun ... Kami yakin doa dari orang sakit, doa orangtua terutama ibu, doa kerabat, sahabat, teman-teman Mas juga guru-guru di sekolah adalah jalan keberhasilan ini. Ada yang khas di OSIS sekolah Mas, saat kakak kelas akan ujian maka adik-adik kelas memberikan secarik kertas berisi doa dan semangat. Aamiin ya Rabbal'alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H