Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Asmaul Husna Al Haliim

8 Desember 2020   19:10 Diperbarui: 8 Desember 2020   19:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah SWT memiliki nama Al Haliim yang berarti kesabaran yang dipenuhi ketenangan, namun tidak lalai dan Maha Memaafkan segala bentuk kejelekan. Dialah Yang Maha Suci yang memberikan ketenangan kepada para hamba-Nya yang taat agar ketaatan dan pahalanya semakin bertambah. Serta memberikan peluang kepada para pendurhaka agar mereka bisa kembali kepada ketaatan dan jalan yang benar.

Kita boleh benci kepada kedzaliman, kemaksiatan, kedurhakaan, dan kejahatam. Bukanlah pada orangnya. Hukum ditetapkan kepada tindakan. Seandainya saja Allah menyegerakan balasan bagi hamba-Nya, niscaya tidak akan ada orang yang akan selamat dari siksa-Nya yang pedih. Namun, Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi-Nya, memelihara mereka dan memberi kesempatan sampai datangnya hari yang dijanjikan dan ajal yang telah ditentukan.

Ajal pasti datang menjemput sesiapapun juga. Tak pilih kasih ... Tak juga menunda waktu. Bila waktunya tiba ... Maka sampai manusia diakhir hidupnya di dunia. Memasuki episode pertanggungjawaban apa yang diperbuatnya. Tak bisa mengelak ... Pun tak mampu lagi bermuslihat. Catatan amal jelas terlihat.

Dalam surah Al Maidah ayat 98 ditegaskan, 'Ketahuilah, bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya dan bahwa allah Maha Pengampun, Maha Penyayang'. 

Bagi muslim yang mengesakan Allah dengan nama Al Haliim hendaknya menjadi pribadi yang bijaksana, penyabar, dan tercermin dalam pendapat dan perilakunya. Berpikir dalan ucapan dan perbuatannya untuk memilih sesuatu yang lebih bermanfaat bagi dirinya juga bagi orang lain. Ia mesti melapangkan dada dan menahan amarah jika ada orang yang dengki kepadanya, bersegera memohon maaf, bertobat, dan memohon ampunan jika merasa bahwa ia telah berbuat jelek kepada sesama.

Tentu ... Bila akhlakul karimah tersebut dijalankan, tak akan ada terbersit untuk berbuat pelanggaran. Takut akan akibatnya kelak di akhirat. Karena ia sadar Allah Maha Melihat lagi Mendengar.

Berdoalah selalu sebagaimna yang diajarkan Rasulullah SAW : 'Tiada Tuhan kecuali Allah, Yang Maha Agung dan Maha Lembut, tiada Tuhan keculai Allah, Tuhan seluruh langit dan bumi, Tuhan 'arsy yang agung.'

Ingatlah janji Allah dalam surat Al Baqarah ayat 81 - 82 : '...Barangsiapa berbuat keburukan dan dosanya telah menenggelamkannya  maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya'.

Barakallah ... Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun