Matahari semakin tinggi. Udara cukup panas, namun tetap segar ditemani semilir angin yang menyapu wajah. Hhhmmm ... Haus pastinya karena berkeringat.Â
Teteh meminta istirahat sebentar di sebuah warung untuk membeli kelapa muda gelondongan. Sedap nian rasa air alami membasahi kerongkongan. Alhamdulillah ...Â
Perjalananpun berlanjut ... Aku mengemudikan lagi Mobilio menuju kota Solo. Teteh tetap setia menjadi co-driver. Asyik mengobrol sepanjang jalan yang rimbun pepohonan. Kontur jalan berkelok hingga perbatasan Gunung Kidul.Â
Aku memilih rute jalan yang sepi bermodal Google Map. Melalui perkampungan namun jalan tetap mulus. Itulah kelebihannya Pemerintah DIY. Sampai ke pelosokpun jalannya nyaman untuk dilalui.
Sampailah kami di Musafir Guest House. Rumah Eyang kami ini telah direnovasi dan direvitalisasi. Dari rumah tinggal menjadi penginapan syariah. Letaknya di jalan Dewi Sartika no. 8 Solo. Monggo pinarek bagi kompasiners yang berlibur di kota Solo.
Sssttt ... Liputan rumah eyang kami akan segera menyusul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H