Silangit. Dia menawarkan sebelum ke bandara, mampirlah sejenak ke Geosite terkenal di tepian Danau Toba ini. Huta artinya kampung atau desa. Ginjang artinya tinggi, atas, atau bukit. Ooo ... Huta Ginjang adalah kampung di atas bukit yang tinggi.Â
'Apa arti Huta Ginjang ?', begitu tanyaku pada driver yang mengantar ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII diTerletak di Tapanuli Utara, spot istimewa ini memang patut disambangi. Aku bisa menikmati keajaiban Danau Toba dari ketinggian. Hijau kebiruan air memantulkan keindahan yang membuat hati berucap Masya Allah. Bukit-bukit hijau mengelilingi danau membentuk liuk menawan. Pulau Samosir juga tampak dikejauhan. Menurut ahli Geologi, perbukitan dan pulau itu adalah jejak sejarah tentang ledakan dahyat 74.000 tahun yang lampau.
Ketinggian daerah wisata ini berada di 1550 m.dpl. Pantas saja udaranya begitu sejuk. Angin semilir membelai lembut. Jilbabku berkibar melambai mengikuti kemana arah angin bertiup. Lanskap Danau Toba terlihat sempurna. Itulah bedanya memandang dari tepian danau dengan dari ketinggian di Huta Gintang. Terimakasih buat driver yang sudah mengajakku mampir sejenak di sini.
Anakku, Teteh Maryam Aliyya Al Kindi senang sekali bisa berada di tempat yang mempesona ini. Apalagi ada menara pandang yang khusus dibangun untuk menikmati pemandangan. Seperti biasa ... Teteh akan memanjat dan nangkring, lalu minta dipotret deh! Good job my brave girl. Walau jantungku dag dig dug ngeri lihat ke bawah jurang.
Hutan pinus di bawah sana semakin menambah asri pemandangan. Ada jalan berkelok-kelok, katanya untuk track motor trail. Seru pastinya bisa berpetualang di tempat yang indah ini. Sambil menikmati secangkir kopi dan semangkuk mie instan di warung kecil milik penduduk setempat, aku tak henti melepaskan pandangan ke arah Danau Toba.Â
Beruntunglah ... Teteh punya hobi fotografi loh! Kamera Canon dslr adalah teman setianya. Nah ... Hasil jepretan Teteh tidak kalah dengan fotografer profesional kan ? Aku bisa melengkapi tulisan ini dengan foto karya Teteh.