Selepas shalat maghrib... Aku duduk menatap layar laptop. Menarikan jemari di atas tuts keyboard. Sejenak merenungkan hikmah kelahiran Muhammad SAW.Â
Rasul penutup dan penyempurna risalah ajaran Islam. Sepenggal kisah perjalanan ibadah haji pada tahun 2006/2007. Kenangan indah terus melekat erat dalam qalbu. Selalu berdegub asa rindu. Makkah dan Madinah. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Menapak kembali ingatan agar senantiasa mendapat hikmah dari Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.
Berada di kota Madinah selama 10 hari. Setelah sebelumnya hampir 30 hari berada di kota Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji seperti wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, mabit dan melempar jumrah di Mina. Tawaf dan sa'i di Masjidil Haram.Â
Shalat wajid dan sunnah. Â Tafakur sejarah Islam di sekitar kota Makkah. Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun gajah. Selama 13 tahun Rasulullah SAW berdakwah di Makkah. Lalu Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa memerintahkan hijrah ke Madinah.
Alhamdulillah.. Berkah luar biasa, aku bisa menunaikan shalat sunnah dua rakaat di raudhah dengan tenang dan nyaman. Dilain kesempatan, aku berkeliling masjid sampai kubah hijau yang menandai rumah Aisyah ra yang kini menjadi makam. "Umati ... umati ... umati ..."Â begitulah pesan terakhir Rasulullah SAW menjelang wafatnya. Â sederhana dan bersahaja kehidupan Beliau, namun betapa tinggi kecintaan Beliau kepada umatnya.Â
Di Masjid Nabawi, dua kali aku berada di raudhah 'taman surga', seperti ucap Nabi SAW : "Antara kamarku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga. Dan mimbarku di atas kolam." (Shahih Bukhari no. 1888).Â
Shalawat dan salam kepada kekasih Allah SWT. Bacaan mulia itu adalah tali penghubung antara umatnya dengan Nabi SAW. Masjid Nabawi adalah saksi sejarah perjuangan Beliau menyebarkan agama Islam sampai ke seluruh penjuru dunia.Â
Cahaya terang benderang pembuka kegelapan telah Allah SWT tetapkan dari Masjid Nabawi. Â "Ya Nabi salam 'alaika, ya Rasul salam ... salam 'alaika, ya Habib salam 'alaika, shalawattullah 'alaika ..." Airmata pun deras menganak sungai di pipi.Â