Selesai sudah masa belajar di jenjang sekolah dasar. Lalu ... Kemana anakku melanjutkan sekolah ?
Pilihan sekolah Teteh Maryam Aliyya Al Kindi setelah lulus dari SD Islam PB Soedirman adalah ke Pesantren atau Boarding School. Alasan utamanya karena ingin melanjutkan belajar sebagai penjaga dan penghafal Al Quran. Insyaallah bisa hingga 30 juz, Â aamiin ya rabbal'alamin.
Sejak kelas taman kanak-kanak Teteh sudah kenal dengan sekolah berasrama boarding school atau pesantren. Kakanya dulu melanjutkan sekolah di SMA Insan Cendekia Islamic Boarding School yang di Cirebon. Sedangkan Masnya di SMP IT Al Binaa Boarding School di Bekasi. Jadi sering sekali Teteh menjenguk Kaka dan Mas di sekolah masing-masing. Kaka sekarang sudah lulus dari Fakultas Peternakan UNPAD dan Mas sedang kuliah di Planologi ITB semester 4. Barakallah ... Lulusan Pesantren pun bisa tembus Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia.
Nah ... Sejak kelas 3 SD aku sudah sering ajak Teteh berdiskusi untuk kelanjutan sekolahnya. Kelas 5 bahkan sudah indent untuk Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Kelas 6 di bulan November ikut tes di dua sekolah, yaitu SMP Quran Asy Syahid Bogor dan SMP Quran Al Ihsan Kebagusan Jakarta Selatan. Alhamdulillah ... Teteh lolos dan lulus murni di dua sekolah itu. Setelah mempertimbangkan beberapa hal ... Juga meminta pendapat Teteh, akhirnya dipilihlah SMP Quran Al Ihsan.
Tentu tidak semua orangtua mengarahkan anaknya untuk menempuh pendidikan di  Pesantren. Salah seorang teman sekelas Teteh bernama Aisyah Raihana Fitra melanjutkan sekolah di Yayasan yang sama dengan sekolah dasarnya. SMP Islam PB Soedirman yang berlokasi di area kampus Cijantung menjadi pilihan. Bahkan orangtuanya sudah sejak bulan Februari membayar uang gedung. Alasan utamanya karena ingin tetap memperoleh pendidikan agama yang baik, maka dipilihlah sekolah swasta berbasis pendidikan Islam.Â
Satu lagi teman Teteh yang sudah mendapat sekolah swasta Islam adalah Muhammad Thoriq Bagaskoro. Dia memilih melanjutkan ke SMP Global Islamic School di Condet Jakarta Timur. Walaupun ayahnya seorang Tentara yang sedang berdinas di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Thoriq tetap ingin bersekolah di Jakarta. Tidak ikut ke tempat dinas ayahnya dengan alasan akan kesulitan berpindah-pindah lokasi sekolah. Lagi pula Thoriq sudah sangat mandiri bisa tetap semangat belajar walau jauh dari orangtuanya. Keren ya ...
Â