"Iiihhh ... Takut Bu, guanya gelap banget!" anakku menarik diri tak jadi mengintip lebih dalam. "Gak apa-apa Teh, cuma gua kok!" kataku sambil menuntun tangannya untuk lebih mendekat ke mulut gua. Tetap anakku tidak mau melangkah lebih dekat lagi. Memang anakku agak sensitif di tempat-tempat yang gelap, seperti gua di pantai Karang Bolong Anyer ini. Aku tak lagi memaksanya ... Oke ... Sudah Teh sampai di sini saja, ok!
Aku 'lalu mengajak Teteh menikmati keindahan Pantai Karang Bolong dari atas batu yang telah dilengkapi dengan gazebo cantik. Hati-hati kami meniti tangga batu yang licin. Untunglah ada peganggan di sisi kiri kanan agar kami lebih aman. Air laut kebiruan tampak tenang di pagi yang sedikit berkabut. Angin semilir membelai wajah kami. Alhamdulillah ...Â
Gerimis kecil tak menyurutkan semangat anakku untuk bermain di pasir lembut berwarna putih tulang. Hayu! Kita main pasir ... Eeehhh ... foto dulu dong di atas gazebo. Siiipsss ... Cekrik! Inilah hasil foto anakku, keren kan?
Teteh asyik bermain pasir. Sambil berlari seperti orang tawaf jadilah gambar lingkaran yang eksotik. Waaahhh ... Ayo Teh buat gambar yang lain lagi mumpung pantai masih sepi.
Lokasi
wisata Pantai Karang Bolong menyimpan cerita agak seram -mistis. He3 ... Aku tidak begitu tertarik dengan cerita dari mulut ke mulut yang beredar terkait gua yang kadang disalahgunakan -syirik. Secara ilmiah lebih menarik bagaimana batu karang yang super besar ini dapat berlubang ? Dan tetap bertahan hingga hari ini ... Masya Allah. Menurut ahli Geologi hal ini terjadi karena pengikisan air laut. Namun ada pendapat lain bahwa karang yang eksotik ini terkait letusan gunung Krakatau tahun 1883 di bulan Agustus tepatnya tanggal 27.Â
Jika penasaran dengan suasana di atas karang, maka memanjatlah! Asyik juga menaiki tangga berundak-undak dengan pemandangan pepohon rimbun nan hijau. Â
Berkunjung ke pantai tentu tak akan ketinggalan menanti matahari tenggalam. Selepas shalat Ashar, aku menyusuri pantai sambil ikut merasakan keriangan para pelancong di sini. Ada yang berteriak-teriak gembira campur takut hi3 ... Ketika banana boat berputar tajam dan hampir terguling. Ada juga yang berkejaran dengan ombak ... Lucunya! Ketika bajunya terkena air mereka menjerit-jerit sambil tertawa. Aku dan Teteh duduk di tempat yang agak sepi. Kami membuat beragam bentuk dari pasir. Badan kami pun basah terhempas ombak. Barakallah ...
Nikmat Tuhanmu yang manakah  lagi yang kamu dustakan ?  Begitulah ayat di dalam surat Ar-Rahman mengajak kita untuk senantiasa mengingat dan mensyukuri karunia dan rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Pemurah. Janganlah keimanan kita rusak karena berbagai perbuatan yang dilarang seperti meminta pertolongan kepada selain Allah. Atau menyembah makhluk ghaib -jin di gua Karang Bolong Anyer. Lakukanlah perjalanan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Rabbullamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya