Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Uji Nyali 'Nyupir' 10 Hari Keliling Jawa (Rute Kedua Jalur Utara)

8 Januari 2015   02:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dihadiahi berita duka pasar Klewer Solo terbakar, aku juga dikejutkan berita kakak ipar masuk rumah sakit di Gresik. Jadilah liburan kali ini destinasinya bertambah sampai ke Jawa Timur. Rencana semula hanya sampai Solo lewat jalur Selatan lalu kembali ke Jakarta lewat jalur Utara. Cerita rute jalur Selatan ada disini http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2015/01/06/pengalaman-nyupir-10-hari-keliling-jawa-rute-pertama-jalur-selatan-715017.html. Selanjutnya mari ikuti petualangan di jalur Utara. Aku belum pernah mencoba rute Gresik - Bojonegoro - Blora - Rembang - Kudus - Demak - Pati - lalu Pekalongan - Tegal - Cirebon. Jadi siang sepulang dari rumah sakit, jatah suami mengemudikan mobil hingga Blora. Aku meminta untuk menginap di kota perjuangan ini. Jalan yang kami lalui sepanjang siang cukup mengesankan. Rada-rada serem juga sih ... Beberapa kali bingung menentukan arah karena ternyata GPRS kami kehilangan sinyal. Selain jalannya tidak begitu mulusm hujan deras mengiringin kami sepanjang siang hingga sore. Syukurlah sesampai di Blora tepat di depan alun-alun kota, kami bisa menginap di hotel Al Madinah. Bagian dalam Masjid Agung Baitunnur Blora. Hotel bersebelahan dengan masjid raya Blora yang unik. Malam itu suami dan Kaka shalat di masjid raya. Lalu aku dan Teteh menyusul ke alun-alun untuk menikmati wedang ronde yang hangat. Tidur kami pun menjadi nyenyak dan pagi hari badan segar kembali. Aku meminta untuk menyupir rute Blora pagi hari hingga siang nanti entah dimana sampainya. He3 ... Aku ingin menikmati rute menembus hutan jati yang sepi. Tak disangka di jalur Blora menuju Rembang kami melewati makan Ibu Kartini. Oh ... Putri Bupati Jepara yang menikah dengan Bupati Rembang dan meninggal di usia muda tak lama setelah melahirkan anak pertama. Makamnya berada di hutan jati yang sepi ... Semoga Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun memberi balasan indah bagi perjuangan beliau. Alhamdulillah ... Akhirnya jalur Utara pun sampai. Kami beristirahat sejenak di rest area. Fasilitasnya seperti hotel bintang. Lantainya kering, wangi, dan berinterior indah. Pantas saja toilet ini berbayar Rp. 5.000,- sekali pakai. Aku melanjutkan duduk di belakang kemudi hingga sampai di Kudus. Masjid Menara Kudus tujuan utama kami. Eh ... Malah nyasar ke masjid raya di depan alun-alun. Untung marbot masjid memberi tahu kami tak jauh dari situ Masjid Menara Kudus berada. Nah ... Pesonanya melekat hingga kini, tulisannya pun sudah lebih dulu tayang di sini http://sejarah.kompasiana.com/2015/01/06/masjid-menara-kudus-tetap-mempesona-714980.html. Kaka anak sulungku bersama ayahnya berpose sejenak di pelataran masjid Demak. Rute selanjutnya suami ganti menyetir. Kami mampir shalat di Masjid Raya Demak. Di dekatnya juga ada makam para raja Kerajaan Demak. Perjalanan terus berlanjut hingga di Pekalongan. Tak ku sia-siakan untuk mampir sejenak di IBC / International Batik Centre. Pusat batik Pekalongan yang apik. Teteh antusias menyelusuri lorong-lorong IBC. Akhirnya perjuangan Teteh terbayar dengan menemukan baju cantik seharga Rp. 50.000,- dan kipas batik seharga Rp. 13.000,-. International Batik Centre di Pekalongan. Desain arsitekturnya cantik dan menarik. Ah ... Rasanya penat juga badan kami semua. Kepingin segera sampai di Cirebon. Mamahku sudah menanti di sana. Kangen juga dengan kuliner Cirebon yang sedap. Oya ... Aku juga harus membeli selusin botol sirop Tjampolay untuk oleh-oleh teman-teman di sekolah Teteh. Di Cirebon kami menginap dua malam. Perjalanan Cirebon - Jakarta dimulai pagi hari dan aku jadi supir pertama hingga Cikampek. Suami melanjutkan jatah menempuh tol Cikampek hingga sampai dengan selamat di rumah. Alhamdulillah ... Subhanallah ... Rute kami di jalur Utara menapak jejak para Wali. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Sunan Kudus, Raden Fatah di Demak juga Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun