Petang merayu raga mengajak bercengkeramaÂ
Mereguk pijar swastamita di ufuk barat
Aku terpaku di atas perbukitan Shiva Plateau
Tak henti atma memuja maknai agung Sang DigdayaÂ
Tak jua pasai menggelayuti netraÂ
Memindai elok saujana bertakhta puncak-puncak samarÂ
Candi SiwaÂ
Nyatamu silaukan bak binar permata, masyhur segenap mayapadaÂ
Simbol keagungan cinta pada masanyaÂ
Pusaka abadi Mataram Kuno semenjak sembilan MasehiÂ
Sisa-sisa kejayaan tak lekang dirampas zamanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!