Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wejangan yang Tersirat di Balik Tradisi "Kembul Bujono" di Desa Kemuning, Gunung Kidul

31 Desember 2018   16:36 Diperbarui: 1 Januari 2019   23:12 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pri. /percikan air kemuning dipercaya mengembalikan kesucian jiwa (dokpri)

Tumbuhnya gedung bertingkat ditengah kota tak selalu diimbangi dengan pertumbuhan mental sehat warganya, untuk menjaga kelestarian alam Bumi Pertiwi ini. 

Begitupun dengan berkembangnya teknologi yang tak didampingi dengan pendidikan moral yang tepat, sehingga mengakibatkan terbentuknya bermacam karakter, dan kesadaran moral diluar nalar. Tak hanya diranah pendidikan, pola hidup instan yang merajalela pun, seolah menjadi saksi munculnya berbagai wabah penyakit yang tak lazim. Disamping itu, meningkatnya kebutuhan dan gaya hidup kadang kala memicu keterpurukan ekonomi berkepanjangan.
Lalu, bagaimana  ?


Ingin sekali merubahnya ! Hal ini tak sesederhana yang dikira, untuk mencambuk kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan program kesehatan, pendidikan, lingkungan serta kewirausahaan perlu kerja keras, dan keterlibatan berbagai pihak yang membina, tak sekedar memberikan iming-iming materi semata namun diperlukan realisasi yang nyata. 

Pembinaan yang sudah mulai goyah di ranah ibukota, mulai beralih menuju desa-desa terisolir. Berharap dari benih terpencil ini, masih banyak harapan menuju Kampung Berseri yang cerdas bersahabat dengan alam, cerdas memahami pola hidup yang lebih sehat, serta sadar akan pentingnya pendidikan hingga tak salah dalam menyikapi perkembangan teknologi, maupun mengabadikan budaya dan tak terbelenggu kegalauan ekonomi dikarenakan buta usaha mandiri..
***
Masih adakah Semangat Kampung Indonesia untuk memperbaiki jati diri bangsa dengan meningkatkan mutu program kesehatan, pendidikan, lingkungan dan menjadi kampung mandiri dengan berwirausaha?
Membentuk fondasi guna membangun pilar yang kokoh, menjadi keutamaan Program Kampung Berseri. Empat pilar utama yang meliputi kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan membuka cakrawala untuk lebih berpikiran terbuka, Hal ini tentunya menyiratkan pesan, supaya masyarakat menyibak keterpurukan mereka ditengah kemajuan zaman.


Di saat pagi menjelang hawa dingin terasa merasuk ke tulang dan waktu menunjukkan pukul 06.00 WIB, tepatnya weekend di tanggal 3 November 2018 lalu, saya mulai bergerak menyalakan motor untuk mengawali aktivitas saya, kemudian motor pun melaju dengan kecepatan 60 km/jam ke Satoria Hotel sebagai titik point berkumpulnya saya dan rekan-rekan untuk meluangkan waktu berkunjung ke sebuah tempat istimewa. Berangkat  cukup santai, namun tetap tak ingin terlambat. 

Kali ini saya mendapatkan kesempatan menarik untuk mengunjungi sebuah desa etnik dan unik yang tak akan saya lewatkan. Bersama dengan 50 orang rekan dan 8 orang kepercayaan dari Astra, kami mulai bergegas naik ke dalam minibus, memulai perjalanan sembari bercakap-cakap mengenai indahnya pemandangan ditepi jalan memberikan kesan tersendiri kunjungan kami ke Gunung Kidul kali ini.


Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang mewujudkan mimpi menjadi Kampung Berseri Astra. Dengan kegigihan warga desa dan kolaborasi dengan Astra, realisasi peningkatan kesehatan, pendidikan, lingkungan dan pengembangan kewirausahaan terlaksana bertahap demi tahap. Well, ternyata di area Gunung Kidul, Yogyakarta masih ada Desa Kemuning yang semangat untuk mengembangkan Desanya menjadi desa yang sejahtera dan terkoordinir. Inilah yang membuat kami tertarik untuk mengenal lebih erat bagaimana sih kisah perjuangan Desa Kemuning menjadi KBA.

"Sepucuk surat berisi pesona Desa Kemuning untuk Astra"
Penanaman 10.000 bibit jati, nangka dan mahoni di Hutan Wanagama seluas kurang lebih 10 ha tahun 2003 lalu, merupakan awal mula jembatan warga Desa Kemuning untuk berkarya menuju Kampung Berseri. Mulanya, seorang dosen Universitas UGM yang bernama Ibu Tuti memberikan informasi ke Desa Kemuning mengenai Kampung Berseri Astra. Bapak Suhardi pemrakarsa Kampung Berseri di Desa Kemuning, sebelumnya menitipkan amanah berupa beberapa lembar kertas yang berisikan cerita mengenai keelokan Desa Kemuning dalam bentuk proposal kala itu.  


Kemudian setelah menunggu beberapa waktu, pada tahun 2016, Bapak Suhardi mendapatkan kabar yang sangat melegakan, Desa kemuning diberikan kehormatan untuk bisa "launching" resmi menjadi Kampung Berseri Astra dibawah binaan PT Astra International Tbk. Nah, dari sinilah awal bangkitnya semangat warga Desa Kemuning untuk membangun desa ini. Membina sebuah Desa tentunya bukan hal "magic" yang bisa sekali libas selesai, para warga Desa dan Tim Astra harus bekerja keras baik dari sisi moral maupun materi.


"Program KBA ini memang kegiatan sosial Astra atau boleh dibilang ini merupakan program CSR-nya Astra, kegiatan ini merupakan lanjutan dari program terpadu Astra sebelumnya yakni Astra Green Lifestyle (AGL), dimana astra peduli terhadap penghijauan dengan memberikan penanaman bibit pohon dibeberapa wilayah pilihan di Indonesia. Nah, Kampung Berseri Astra ini kebetulan juga merupakan program yang senada dengan program Desa Berseri milik pemerintah. Untuk berapa nominal dana yang kami berikan bagi masing-masing Desa, jujur saja dari KBA yang kami kelola masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, kami memberikan sesuai dengan kebutuhan, adil bukan berarti sama rata.", pungkas Boy Kelana Soebroto selaku Head of Coorporate Communications PT Astra International Tbk secara tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun