Foto indah selalu identik dengan kamera ala fotografer, dan skill editing yang mantab. Lantas, gimana sih ngambil foto yang benar?
"Tak ada foto yang salah, sebenarnya foto itu sesuai slera", pungkas Nella Margha, wanita muda berbakat owner foodgram @jogjataste yang juga sekaligus adminnya.
Kesempatan kelas K_Jog kali ini, menghantarkan saya pada suasana ramai Pasar Kota Gede, Yogyakarta. Diawali dengan berkumpul pada sebuah warung Bakso Sidosemi, khas tempo doloe dengan suasana Joglo, kami memulai klas k_jog kali ini dengan tema "streetfoodphotography". yaaa..ala ala fotografi profesional itu.
Kami yang hadir beruntung, mendapatkan ilmu teknik pengambilan foto supaya makanan yang difoto bikin ngiler.
"Ambil smartphone-mu dan posisikan 45 derajat dengan posisi potrait ya"
Mbak Nella mengajarkan mengambil foto dengan teknik yang satu ini, supaya gambar terlihat lebih menawan, besar, detail, dan menggiurkan. Pasalnya, cara ini adalah cara teraman utk mendapatkan foto dengan hasil yang baik bagi pemula seperti saya, sebab apabila kita zoom saat pengambilan foto, maka hasil gambar tidak pecah.
Teknik selanjutnya usahakan mengambil dengan posisi portrait jika kita hanya bermodal smartphone ya guys. Konon kata foodgramer profesional ini, mengambil dengan teknik landscape memberikan resolusi gambar yang kurang baik, dan pecah ketika di zoom. So, ini akan aman jika obyek dekat dengan kita.
Mbak Nella mengakui bahwa ia sangat menggemari style foto dengan type foodporn/foodgasm. Teknik foto terkesan porno  ditafsirkan dalam hal lain, bukan "porno" yang mainstream. Jadi yang dimaksud foto makanan porno yakni foto makanan yang bikin ngiler karena detail, menarik dan menggoda untuk ingin segera menyantapnya.
"Saya paling suka banget mengambil style foto foodporn daripada foto cantik", pungkas Nela Margha sambil menerangkan.