Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Skripsi "Momok" yang Mengerikan bagi Mahasiswa

4 Mei 2018   00:42 Diperbarui: 4 Mei 2018   13:20 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi penerus bangsa adalah cikal bakal yang selalu diharapkan tumbuh merekah indah sehingga dapat menghiasi nuansa warna sebuah negara, begitupun Indonesia. Di Era modern ini,  banyak sekali tumbuhnya Universitas atau Lembaga pendidikan yang semakin berkualitas, artinya fasilitas untuk menuntut ilmu di jengjang bergengsi semakin terbuka, didukung dengan adanya beasiswa yang lebih selektif, dan transparan baik dari pemerintah ataupun pihak swasta.

Yogyakarta terkenal sebagai kota pelajar, dimana kesan kondang akan kualitas pendidikannya terendus dari Sabang hingga Merauke, hal ini menyebabkan banyaknya  pendatang dari luar Yogyakarta berbondong-bondong untuk seleksi menjadi mahasiswa meski harus hidup merantau.

Rasa bangga bisa menjadi seorang mahasiswa di Yogyakarta menjadi sebuah nilai tersendiri dimata para perantau ini. Menempuh jenjang pendidikan di kota pelajar, harapan besar para orang tua bisa melihat anaknya lulus menjadi Sarjana yang membanggakan. Namun, terkadang perjalanan tak "semulus" yang terkadang direncakan. 

Harapan besar masuk perguruan tinggi beken, lulus dengan tahun yang ditargetkan dengan nilai cumload terkadang tersendat ketika semua itu masuk pada tahap "skripsi". Bagaimana tidak ? Laporan akhir yang satu ini seperti menjadi "momok" yang sangat menyeramkan bagi para mahasiswa hingga akhirnya ada yang sampai pada tahap depresi, phobia (ergophobia) hingga memakai jasa susun skripsi, ataupun terkena DO ("drop out").

Nur (23th) , Praba (22th) , mereka adalah  mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Mereka berbagi pengalaman mengenai tahapan skripsi mereka yang membuat phobia setengah mati, Nur mengatakan

"Saya kemarin skripsi setiap bertemu dosen pengampu sampai harus ngumpet dibawah meja karena skripsi saya belum saya kerjakan sama sekali, namun ternyata setelah saya melewati tahapan skripsi sekarang saya sudah lulus seminar nasional serta fakultas sekaligus bersama teman-teman dari unpad, upn,umby,ugm dan undip, padahal dulu sampai stress dan ketakutan, sekarang saya bisa mengatakan bahwa skripsi itu gampang, yang bikin ribet itu melawan diri sendiri"

Doc.pribadi
Doc.pribadi
Dari pernyataan mereka kita bisa memberikan sebuah kesimpulan, kendala skripsi itu sebenarnya muncul karena diri kita sendiri. Mereka mengungkapkan hal-hal yang harus dilawan untuk supaya sukses skripsi. Beberapa trik jitu sederhana hadapi skripsi hehehe ala Nur dan Praba antara lain adalah

Doc.belajar.com
Doc.belajar.com
Lawan Rasa Malas

Saat semester akhir itu adalah masa dimana masa masa masih energik kuliah,pencarian jati diri baru dimulai, biasanya untuk para anak rumahan atau anak rantauan mereka terlena dengan yang namanya "hang out" berlebihan, dimana anak kuliahan harus gaul tapi gaulnya di hal hal yang tidak menunjang untuk penyelesaian kuliah mereka. Refresh boleh lah namun kalau terus-terusan yaaaaa....nggak bagus.

Doc.konsultasiskripsi.com
Doc.konsultasiskripsi.com
Lawan Rasa Takut Penelitian

Penelitian biasanya hal yang paling tidak disukai mahasiswa karena hal ini banyak menyita waktu kemudian belum kalau salah harus mengulang lagi. Namun, pahamilah, ketika kuliah beberapa tahun dan kalian ikut kegiatan secara baik, apa iya gak ada satu materipun yang nyantol supaya kalian layak dikatakan lulusan Sarjana bla bla bla? Tentu saja pasti ada, nah ini percayalah diri bahwa kamu akan melakukan penelitan dengan professional karena kamulah penerus bangsa dan ahli bidangmu. Pede aja lagi, salah bisa diperbaiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun