Mohon tunggu...
dewi khoiriyatul aini
dewi khoiriyatul aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang prodi perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

6 November 2024   05:23 Diperbarui: 6 November 2024   07:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Dinamika dan tantangan pancasila pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi.Hal ini juga mencakup kemampuan pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan keragaman budaya dan nilai-nilai global yang ada di Indonesia .Pendidikan Pancasila juga memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.dan salah satu tantangan yang tak kalah penting adalah menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial .Kualitas pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif. Bagaimana menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah hal yang tidak mudah. Perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima dengan baik oleh siswa. Selanjutnya, perlu diatasi pula tantangan kurikulum. Meskipun Pancasila secara resmi sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia, dalam praktiknya, ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain. Perlu ada upaya serius untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan.

  Selain itu,Tantangan yang tidak kalah penting adalah memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat. Aspek penilaian dan evaluasi juga perlu mendapatkan perhatian lebih. Bagaimana mengukur keberhasilan pendidikan Pancasila? Bagaimana mengidentifikasi dampak nyata dari pengajaran Pancasila terhadap perkembangan moral dan etika siswa? Ini adalah pertanyaan kritis yang perlu dijawab untuk mengukur efektivitas pendidikan Pancasila.Selanjutnya, perlu diatasi pula permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatas.tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Bagaimana membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia, bukan hanya sebagai kewajiban formal? Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Refleksi dan peningkatan pendidikan Pancasila

Refleksi dalam peningkatan pendidikan Pancasila menjadi krusial mengingat peran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia (Lestari & Arpannudin, 2020). Penting bagi kita untuk menilai sejauh mana pendidikan Pancasila telah berhasil dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Dalam refleksi ini, perlu dilihat apa yang telah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki, termasuk apakah kurikulum telah mengakomodasi dinamika sosial, teknologi, dan budaya serta apakah pendekatan yang digunakan telah menginspirasi pemahaman mendalam dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi-solusi inovatif. Salah satu solusi adalah mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Ini dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan mereka. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi dapat memikat generasi muda, seperti menggunakan platform daring yang interaktif dan menyediakan konten multimedia yang menarik.Dalam menghadapi tantangan pendidikan Pancasila, penting juga untuk memperkuat pelatihan dan peningkatan kompetensi para pendidik. Mereka perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila serta mampu menerapkannya dalam pembelajaran.Pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pemberian pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dengan memfokuskan pada pembangunan karakter yang berlandaskan Pancasila, pendidikan akan menghasilkan individu yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.Masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Tantangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memerlukan literasi digital yang bijak .Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya dan agama.Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, mengintegrasikannya dalam kurikulum, dan mengajarkan generasi muda tentang arti pentingnya bagi pembangunan bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan.

Pendidikan Pancasila perlu diimplementasikan dengan cara yang efektif dan inspiratif.salah satunya Mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi . Dan juga Dibutuhkan pendekatan yang inovatif dan interaktif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila agar dapat diterima dengan baik oleh siswa. Meskipun Pancasila secara resmi sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia, dalam praktiknya, ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain. Diperlukan upaya serius untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan.Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang telah diidentifikasi, perlu dilakukan refleksi dan peningkatan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia. Langkah yang dapat di ambil salah satunya adalah mengajarkan bukan hanya pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga pembentukan karakter yang berlandaskan Pancasila Fokus pada pembangunan karakter yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.

Kesimpulan 

Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Tantangan yang dihadapi meliputi penyesuaian dengan globalisasi, peningkatan kualitas guru,integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan peran dalam membentuk karakter bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan.

#pancasilapbsa5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun