Haji sebagaimana ibadah lainya seperti sholat merupakan panggilan dari Allah. Orang Islam datang ketanah suci melakukan ibadah haji dalam rangka memenuhi panggilan Allah. Ucapan talbiyah yang dikumandangkan selama ibadah haji menggambarkan pemenuhan panggilan panggilan tersebut. Setiap orang yang beragama Islam tentu sangat ingin memenuhi salah satu rukun Islam ini. Akan tetapi berbeda dengan ibadah lainnya, haji tidaklah bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Seluruh muslim haruslah menetapkan hati untuk menerima panggilan Allah tersebut. Selain itu, ibadah haji merupakan sebuah perjalanan spiritual. Bukan perjalanan wisata atau bisnis.
Dalam Islam haji dipandang sebagai puncak ibadah yang dengannya diharapkan manusia dapat mencapai puncak kesadaran akan kehadiran tuhan dengan sejelas-jelasnya. Kesadaran bahwasanya tuhan senantiasa ada dalam kehidupannya, menjaganya, mengawasinya dan mendengar pengaduannya. Oleh karenanya, tak ayal jika setiap muslim tentu sangat ingin berkunjung ke tanah suci. Dalam al-qur'an perkara kewajiban haji juga telah dijelaskan salah satunya dalam q.s ali imran ayat 97.
1. Niat.
 Niat adalah tolak awal, memang benar adanya niat tidak ada yang tau, akan tetapi seseorang akan mendapat ganjaran dalam segala hal sesuai dengan niatnya. Oleh karenaya alangkah sayangnya jika ibadah haji yang tidak bisa dikerjakan kapanpun dan dimanapun ternodai dengan niat yang tidak benar. Hilangkanlah segala niat kurang terpuji seperti ingin pamer foto-foto di Mekkah ataupun mendapat kedudukan yang tinggi dalam tatanan masyarakat.
2. Persiapkan dana sedini mungkin.Â
Permasalahan ini menjadi halang rintang pertama bagi banyak orang. Karena untuk pergi ke tanah suci kabarnya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi banyak terbukti orang yang dianggap kurang mampu secara finansial untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dapat juga mengunjungi tanah suci. Lalu berapakah angka yang dibutuhkan agar bisa menunaikan ibadah haji ini ?Â
Untuk melakukan perjananan spiritual ini terdapat dua pilihan perjalanan yaitu reguler dan haji plus. Biaya haji reguler relatif lebih murah dibandingkan dengan biaya haji plus. Karena hanya dibutuhkan kisaran 30-40 juta. Terdapat dalam keppres (keputusan presiden) nomor 7 tahun 2018 tentang biaya haji pada tahun 1439 H/2018 M. Mengenai biaya ini setiap embarkasi berbeda-beda. Tahun 2018 embarkasi aceh dengan biaya terendah sejumlah Rp. 31.090.010. dan embarkasi Makassar dengan biaya tertinggi sejumlah Rp. 39.507.741.
Sedangkan untuk haji plus yang diselenggarakan oleh pihak swasta seperti agent travel Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak dari reguler. Kisaran harga nya Rp.112.700.000-Rp. 169.000.000. akan tetapi tentu saja fasilitas dan kelebihan yang berbeda dibandingkan dengan jama'ah reguler.
3. Waktu Tunggu yang relatif lama
Bukan menjadi sebuah rahasia lagi bagi jama'ah di Indonesia bahawasanya antrian untuk pergi ke tanah suci untuk berhaji harus menunggu antrian hingga belasan tahun. Padahal Indonesia dengan umat muslim terbesar di dunia mendapat jatah terbanyak setiap tahunnya dari pemerintah Arab Saudi. Pada tahun 2018 saja ada 221.000 jama'ah haji asal Indonesia yang bisa berangkat haji. Untuk hal menunggu bagi jama'ah reguler Anda setidaknya harus bersabar menunggu enam hingga belasan tahun. Berbeda dengan jama'ah haji plus dengan waktu kisaran 1-5 tahun kemungkinan besar sudah bisa beraangkat. Selain itu, jamaah haji plus biasanya hanya memakan waktu 25-27 hari berada di Mekkah. Sedangkan reguler sekitar 40 hari.