Mohon tunggu...
Dewi Kamila Nurhasanah
Dewi Kamila Nurhasanah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Memetik Rezeki: Jejak Viral di Dunia Maya

26 Juni 2023   21:22 Diperbarui: 26 Juni 2023   21:30 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Jabbar di malam hari | Dokumentasi Pribadi 

Dalam era digital yang terus berkembang, digital tourism memainkan peran penting dalam mempromosikan masjid ini. Masjid Al Jabbar memanfaatkan digital tourism melalui akun media sosial Instagram resminya dengan nama pengguna @masjidrayaaljabbar. Dalam akun tersebut, terdapat berbagai informasi yang mencakup cara berkunjung ke Galeri Rasulullah, program bulan Ramadhan, akses transportasi menuju masjid, dan lain-lain.

Selain itu, dengan adanya media sosial, para pengunjung dapat dengan mudah mengabadikan keindahan dan keunikan masjid ini serta membagikan pengalaman mereka secara luas. Dengan berbagi konten ini, pengunjung memperluas jangkauan pesan tentang keindahan masjid dan menarik minat orang lain untuk mengunjungi dan merasakan sendiri pesona spiritual yang ditawarkan oleh Masjid Al Jabbar.

Manfaat viralitas tidak hanya dirasakan oleh individu yang memviralkan suatu konten, tetapi juga dirasakan oleh komunitas secara keseluruhan. Dalam kunjungan saya, saya melakukan penelitian kecil-kecilan terhadap beberapa komunitas yang telah mendapatkan manfaat dari populernya Masjid Al Jabbar.

Solidaritas Mencari Rezeki

Dilihat secara sepintas, para pedagang menjadi komunitas yang mendominasi dalam peningkatan pendapatan mereka. Menurut Adi Afriandi, Kepala Satpol PP Jabar, hingga akhir Februari 2023, terdapat sekitar 500 PKL yang beroperasi di sekitar Masjid Al Jabbar. Praktik perdagangan tersebut menyebabkan penumpukan di area jalan, mengganggu kelancaran lalu lintas kendaraan, bahkan beberapa pedagang sampai masuk ke kawasan zona merah.

Para pedagang di pinggir jalan | Dokumentasi Pribadi
Para pedagang di pinggir jalan | Dokumentasi Pribadi

Untuk mengatasi situasi tersebut, pemerintah berencana melokalisasi pedagang ke area komersial yang lebih teratur. Saat saya melakukan kunjungan pada tanggal 15 Mei 2023, beberapa titik sedang dalam tahap pembangunan untuk dijadikan sebagai area komersial.

Salah satu titik pembangunan area komersial | Dokumentasi Pribadi 
Salah satu titik pembangunan area komersial | Dokumentasi Pribadi 

Selain para pedagang yang kebanyakan berasal dari warga sekitar, mereka juga menyewakan lahan untuk dijadikan sebagai area parkir. Karena lalu lintas yang padat untuk mencapai area parkir di dalam kawasan masjid, pengunjung dapat menitipkan kendaraan mereka di lahan warga dan kemudian berjalan kaki ke area masjid. Hal menarik lainnya adalah adanya WC umum yang disediakan khusus untuk pengunjung. Mengingat lokasi toilet di Masjid Al Jabbar yang cukup jauh dari beberapa area komersial, pengunjung bisa menggunakan WC umum yang disediakan oleh warga sekitar.

Warga sekitar juga diberdayakan oleh manajemen Masjid Al Jabbar untuk membantu dalam operasional masjid, termasuk membersihkan masjid, bertugas sebagai tukang parkir di area parkir di dalam kawasan masjid, dan berbagai tugas lainnya.

Kawasan Masjid Al Jabbar memiliki luas sekitar 26 hektar, dengan luas area masjid sebesar 2,9 hektar. Terdapat juga kolam atau danau seluas 6,9 hektar, sementara luas plaza, area parkir, dan area hijau mencapai 11,1 hektar. Untuk menikmati keindahan seluruh kawasan, memerlukan tenaga yang prima untuk berjalan kaki selama sekitar dua puluh menit. Namun, warga sekitar telah mengambil inisiatif untuk membantu kita menikmati keindahannya tanpa harus berjalan jauh. Mereka menyediakan kereta wisata yang dapat mengelilingi seluruh kawasan masjid, sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan lebih nyaman dan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun