Mohon tunggu...
Dewi Intan Purnamasari
Dewi Intan Purnamasari Mohon Tunggu... -

Love Hijab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desaku Sayang Desaku Malang

19 Desember 2013   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:44 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat ini tak lagi sama tak lagi seperti dulu. Jalan yg dulu ku lalui sekarang cuma menjadi jalanan kosong. Bangunan - bangunannya telah rata dengan tanah, di beberapa tempat malah tergenang air sedengkul. Tumbuhannya tumbuh banyak tumbuhan liar yang besar - besar. Tempat itu adalah porong. Jalanan siring menuju desaku desa pamotan. Ya anda benar jika anda berfikir lumpur lapindo adalah penyebabnya.
Lumpur lapindo dekat sekali dengan rumahku. Bahkan rumahkupun akan diratahkan dengan tanah. Bukan karena akan terendam lumpur. Tapi karena terkena dampak dari lumpur itu sendiri. Karena kepadatan tanah di bawah rumah - rumah kami telah berkurang. Dan beberapa alasan yang menyebabkan tempat kami tinggal tak lagi sehat. Tanahku desaku beserta para penghuninya akan segera pergi. Pergi ke tempat baru. Tak lagi berkumpul berjejer lagi. Disisi lain kesedihan ini dibayar dengan jumlah uang yang kami terima. Harga
Tanah dan bangunannya dibayar dengan mahal. Sehingga bagi kami yang ekonominya rendah dapat memperbaiki hidup. Memulai kehidupan dan menatanya kembali.
Namun tanahku rumahku dan desaku tak pernah mampu dibayar dgn harga berapapun. Aku tak lagi dapat pulang ke rumahku lagi. Ke desaku lagi. Tetangga yang merangkap saudara tak lagi dekat denganku tak lagi dapat kutemui dengan cepat. Dan tempatku bermain dulu desaku yang dulu tak akan pernah sama semua diratahkan dengan tanah yang tersisa hanya puing - puing bangunan.
Tempatku pulang bukan lagi tanah kelahiranku lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun