Mohon tunggu...
Dewi Indah Ayu Rahmawati
Dewi Indah Ayu Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malangbong, Desa Terpencil di Tengah Hutan dengan Keunikan yang Memukau

3 November 2024   11:00 Diperbarui: 3 November 2024   11:02 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malangbong adalah salah satu Dusun yang terletak di Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang belakangan ini mencuri perhatian warganet.

 Pasalnya lokasi Dusun Malangbong ini terpencil di tengah hutan. Saking terpencilnya, Dusun ini jauh dari pusat kantor kecamatan dengan jarak hingga 13 kilometer. Mayoritas penduduk dusun ini bermata pencaharian sebagai petani jagung atau peternak, dengan memanfaatkan lahan di hutan untuk bercocok tanam.

Karena lokasinya terletak di tengah hutan diapit oleh gunung dan lembah, jadi akses jalan menuju dusun ini sangat ekstrem. Harus melewati jalan terjal, hutan jati, jurang, jalan tanah dan berbatu. Meskipun jalan ekstrem tetapi jalan Dusun Malangbong ini sudah berpaving semen sehingga mudah dilalui. Pintu masuk Desa Panjang menuju Dusun Malangbong cukup panjang sekitar 7 kilometer.

Walau sudah dilalui listrik, tidak semua wilayah di Desa Panjang terpasang lampu terutama di Dusun Malangbong. Ketika malam hari, kondisinya tanpa penerangan dan hanya mengandalkan lampu-lampu di rumah warga. Sehingga suasana dusun ini cukup sunyi dan sepi ketika malam hari.

Karena dusun tersebut dikelilingi oleh perbukitan, membuat warga sulit untuk mengakses internet. Oleh karena itu, warga yang ingin mendapatkan sambungan internet harus berjalan ke luar kampung untuk mencari bukit. Di dusun ini terdapat sebuah gubuk yang didirikan sebagai tempat untuk mencari sinyal telepon genggam. Sehingga membuat warga bisa berkumpul ke tempat tersebut untuk mencari sinyal.

Dusun Malangbong memiliki aura yang luar biasa, seakan-akan bernostalgia dengan suasana pedesaan khas tahun 1980-an. Hal ini dikarenakan banyak rumah warga yang masih dibangun semi permanen menggunakan kayu jati, dan belum tersentuh pembangunan modern. Hal menarik lainnya dari dusun ini adalah di depan rumah selalu menyimpan kendi tradisional. Kendi ini diketahui berisi air segar dan biasa digunakan oleh warga untuk berwudhu sebelum melaksanakan ibadah.

Keunikan lain yang menjadi sorotan dusun ini karena mayoritas penduduknya adalah perempuan. Dari sekitar 60 kepala keluarga yang tinggal di dusun tersebut, sekitar 90 persen adalah perempuan. Keadaan ini dipengaruhi oleh banyaknya penduduk laki-laki dusun ini memilih merantau ke kota besar atau bekerja sebagai TKI ke luar negeri.

Para laki-laki memilih untuk bekerja keluar Dusun Malangbong ini karena mereka menganggap bahwa pekerjaan di luar dusun ini menjanjikan untuk menghidupi keluarga mereka. Dan kedua karena di dusun mereka sangat sulit diakses. Laki-laki yang tinggal di Dusun Malangbong adalah mereka yang sudah berusia lanjut. Paling banyak warganya adalah wanita dan anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun