Mohon tunggu...
dewikurniasari
dewikurniasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender di Sekolah: Tantangan dan Strategi untuk menjadi Pendidikan Inklusif

19 November 2024   08:25 Diperbarui: 19 November 2024   08:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesetaraan Gender di Sekolah: Tantangan dan Strategi Menuju Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif adalah cita-cita yang ingin kita raih, di mana setiap siswa, tanpa memandang latar belakang, termasuk gender, merasa diterima, dihargai, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Namun, mewujudkan kesetaraan gender di sekolah bukanlah hal yang mudah.

Ada banyak tantangan yang harus diatasi.

Tantangan Utama:

 1.  Stereotipe Gender: Anggapan bahwa ada peran dan perilaku yang hanya cocok untuk laki-laki atau perempuan masih sangat kuat. Hal ini mempengaruhi pilihan mata pelajaran, minat, dan potensi siswa.

 2.  Bahasa yang Diskriminatif: Penggunaan bahasa yang bias gender dalam buku teks, percakapan sehari-hari, atau instruksi dapat memperkuat ketidaksetaraan.

 3. Contoh Peran yang Terbatas: Kurangnya representasi perempuan dalam posisi kepemimpinan atau bidang studi tertentu dapat membatasi aspirasi siswa perempuan.

 4. Bullying dan Pelecehan: Siswa yang tidak sesuai dengan norma gender sering menjadi sasaran bullying dan pelecehan.

 5. Kurangnya Dukungan dari Guru dan Orang Tua: Tidak semua guru dan orang tua memiliki kesadaran dan pemahaman yang cukup tentang pentingnya kesetaraan gender.

Strategi Menuju Pendidikan Inklusif

 * Kurikulum yang Inklusif: Integrasikan materi yang membahas tentang kesetaraan gender, keragaman, dan isu-isu sosial lainnya ke dalam kurikulum.

 * Bahasa yang Netral Gender: Gunakan bahasa yang tidak membedakan gender dan hindari kata-kata yang merendahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun