Mohon tunggu...
Dewi Hasimah
Dewi Hasimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas tanjung pura

Hobi membaca, tapi lebih minat ke publik speaking yawwa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Ula Konon Disebut Markas Jin Benarkah ?

24 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   18:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites), dan tercatat dalam sejarah umat Islam sebagai kota yang paling dihindari oleh Nabi Muhammad, lokasi Al Ula berada di Jalur Dupa (Incense Road), yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.

Kota Al-'Ula ini menjadi gerbang situs bersejarah Madain Saleh yang merupakan peninggalan peradaban rakyat Nabi Saleh AS yang bernama kaum Tsamud Al-Hijr. Hal ini juga telah disampaikan dalam Al-Qur'an. Dalam Ensiklopedia Islam, kata tsamud adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu diantara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut.

Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad selalu mempercepat langkahnya ketika melewati Kota Al Ula. Bahkan saat berjalan melewatinya, Nabi Muhammad tidak menoleh ke kanan atau kiri. Selain itu, Ibnu Battutah pernah melewati kota ini dan mencatat bahwa ada rombongan karavan yang bersamanya enggan untuk berhenti di Al Ula. Keengganan untuk berhenti konon dikaitkan dengan Al Ula yang disebut kota hantu atau kota jin yang terkutuk. Masyarakat Arab kuno menyebut Al Ula sebagai markas jin yang harus dijauhi karena kaum Nabatean menolak meninggalkan kepercayaan mereka. Mereka disebut tidak menyembah Tuhan, tetapi menyembah dewa-dewi. Di Madain Saleh juga terdapat situs Jabal Ithlib, yang dipercaya sebagai tempat suci bagi kaum Nabatean.

Nabi Muhammad SAW pernah singgah di tempat ini saat sedang menempuh perjalanan ke Tabuk. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW tidak ingin meminum air dari kota ini dan ingin segera pergi. Bahkan, beliau sering mempercepat langkah dan tidak menoleh ke kanan atau kiri saat sedang melintasi kota tersebut. Konon, perlakuan ini disebabkan oleh azab yang pernah menimpah Kota Al-Ula. Dalam mitologi Arab sendiri, Al Ula dianggap sebagai daerah berhantu yang dihuni oleh bangsa jin dan roh jahat. Stigma ini melekat pada Al-Ula karena berkaitan dengan kisah kaum Tsamud.

Kaum Tsamud merupakan kaum Nabi Saleh AS yang dianggap menentang dan enggan menyembah Allah SWT.  Kaum Tsamud juga meminta Nabi Saleh AS untuk mendatangkan azab, yang akhirnya dikabulkan oleh All

ah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun