Selamat pagi, musim semi Lama nian aku menunggumu Sudah bosan rupanya salju turun Empat bulan sudah membuat putih kota Membuat tikus hutan tidur lelap Dan tupai pohon lupa bermain Selamat pagi, musim semi Jangan lupa kamu bawa kawanmu mentari Yang sempat mengambil cuti Untuk siap bertugas kembali Pastikan kamu bawa hujan rintik-rintik Yang sempat pergi jalan-jalan Dan lupa jalan pulang Dan juga jangan alpa kamu ajak angin sepoi-sepoi Yang sempat menampar-nampar muka Ketika mengamuk musim dingin kemarin Selamat pagi, musim semi Bunga-bunga sudah tidak sabar lagi Dipaksa untuk tumbuh kembali Rumput-rumput pun begitu Rindu untuk kembali menghijau Selamat pagi, musim semi Ijinkan aku berterima kasih Untuk sematan semangatmu Yang berteriak, “Hai pemberani, jalanlah terus sampai akhir mimpi Karena luka-luka memang ada untuk membuatmu kuat” Untuk hangat kukumu yang merasuki jiwa dan berkata, "Hai pecinta, jangan kamu lupa mencinta hidup dan terus bersyukur" Untuk lembut belaianmu Yang membisikkan suara Tuhan “Dia mencintaimu, maka Dia tidak akan pernah selesai membuatmu tumbuh” Selamat datang, musim semi Kamu membuat aku tersenyum-senyum sendiri RDS Little Rock, 20 April 2010 2:37AM foto-foto: koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H