Malang, 06 Oktober 2024. Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 kelas matematika 02 pada Mata Kuliah Projek Kepemimpinan melaksanakan implementasi etnomatematika permainan dakon dan egrang batok melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT). Implementasi dilaksanakan di SMP Brawijaya Smart School pada hari Jum'at, 26 April 2024 dengan tujuan memberikan pembelajaran matematika berbasis budaya lokal dengan kegiatan permainan dakon dan egrang batok.
Implementasi pembelajaran berbasis etnomatika melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memasukkan budaya lokal ke dalam pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman peserta didik. Hal tersebut menjadi sebuah inovasi yang menarik untuk diterapkan pada peserta didik Fase D kelas VII. Melalui permainan tradisional dakon dan egrang batok, peserta didik dapat mempelajari konsep-konsep dasar pada mata pelajaran matematika. Melalui permainan dakon, peserta didik diajak untuk mengenal bentuk jaring-jaring bangun ruang yang kemudian dibentuk menjadi sebuah bangun ruang dan kemudian dirancang menjadi bentuk media permainan dakon. Sedangkan melalui permainan egrang batok, peserta didik merancang batok yang berbentuk setengah bola untuk dijadikan media permainan egrang batok.
Melalui permainan dakon dan egrang batok peserta didik dapat mengenal tentang jaring-jaring bangun ruang, menentukan ukuran bangun ruang yang terbentuk, serta menghitung volume dan luas permukan dari bangun ruang. Peserta didik tidak hanya belajar, namun juga dapat memainkan hasil media yang telah dibuat bersama secara berkelompok.
Berdasarkan implementasi etnomatematika permainan dakon dan egrang batok melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) terbukti dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, yang pada umumnya menganggap mata pelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit dan abstrak. Dengan menggunakan permainan tradisional, peserta didik diajak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Diharapkan, inovasi seperti ini dapat terus dikembangkan untuk tetap melestarikan kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan menjadi sumber pembelajaran yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H