[caption id="attachment_312047" align="aligncenter" width="235" caption="blog.sirsak.net"][/caption]
Bapak …
Tiba-tiba ingatanku menembus masalalu
Ketika kau mengajariku berjalan dipematang sawah
Sambil menggiring itik-itik kecil itu, mengambil telurnya
Menyenangkan,serasa panas itu cahaya terindah yang pernah ada
Bapak…
Tiba-tiba dongeng itu menggelayut dipikiranku
Tentang Sikancil dan ibunya yang berusaha mencuri mentimun
Dengan lihai kau berkisah tentang bagaimana susahnya kisah hidup mereka
Membuat aku tak sanggup menahan air mata mengingat sedihnya kisah hidup mereka
Bapak…
Tiba-tiba kenangan itu kembali mengisi otakku
Tersenyum bahagia saat kail pancing itu disambar ikan di kolam
Iya, bahagia.. raut senyum wajahmu menandakan kepuasan tiada tara
Seakan-akan ikan itu mengumpankan dirinya untuk membuat kita bahagia
Ibu…
Sejenak pikiranku beresonansi tentang masa lalu
Saat ibu membawakan gaun orange kesukaanku kala itu
Gaun indah yang selalu menemani masa kecil yang amat sementara
Selalu bahagia dan terpesona dengan apa yang Ibu berikan kepadaku
Ibu…
Tak terasa aku sudah hampir sepertimu
Menjadi remaja hampir dewasa yang tumbuh sesuai fasenya
Selalu ingat petuah-petuah indahmu yang kadang berbalut tangis
“Spesialnya seorang wanita bila mampu menjadi panutan dalam keluarga”
Bapak Ibu idolaku…
Mungkin aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk dirimu
Berharap selembar kertas ini bisa kembali melukis senyum diwajahmu
Yang sempat aku buat kecewa beberapa bulan lalu, karena gagalnya aku memakai almamater itu
Maafkan aku…
Bapak, Ibu..
Malaikat tanpa sayapku
Penyuplai semangat hidupku
Pemberi cinta tanpa luka untukku
Sungguh, aku menyayangimu Bapak dan Ibu
I LOVE YOU
================================================================
Sragen 14 Februari 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI